Page 19 - 7. Majalah REI EDISI JULI 2024
P. 19
U
S
U
H
H
S
S
P
S
U
U
K K
TO
TO
I
P
I
TOPIK KHUSUS | | |
K K
Wakil Ketua Umum DPP REI, Ikang Fawzi
mengungkap faktor penyebabnya adalah
gaya hidup yang berubah, kurangnya edukasi
serta hambatan dari sisi pembiayaan. Dari sisi
pembiayaan, kendala utama adalah harga
rumah yang semakin mahal, belum cukup
uang muka, tidak sanggup mencicil, dan
tidak bankable khususnya bagi mereka yang
bekerja di sektor informal. Padahal diketahui,
mayoritas generasi milenial termasuk Gen Z
bekerja di sektor kreatif yang tidak terikat.
“Oleh karena itu, skema pembiayaan yang
sedang digodok Kementerian PUPR seperti
skim sewa-beli (rent to own) dan pembiayaan DANI INDRA BHATARA IKANG FAWZI
untuk segmen masyarakat sedikit di atas MBR DIREKTUR RESEARCH & WAKIL KETUA UMUM
menjadi penting. Tidak hanya bagi end-user CONSULTANCY SAVILLS DPP REI
(generasi milenial) agar mereka bisa membeli
rumah, tetapi juga untuk developer karena tar-
get pasarnya bertambah,” ungkapnya. disi penghasilan yang masih terbatas, sehingga karena itu, semua pihak harus melakukan
sulit meski dipaksakan. Tetapi kalau kapasitas peran dalam edukasi generasi muda ini teru-
Gencarkan Edukasi dan kesadaran mereka sudah ada (tentang tama pandangan mereka mengenai properti,”
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto me- pentingnya memiliki properti) maka walau ada jelasnya.
nyebutkan, asosiasinya memiliki komitmen batasan finansial pun dia akan berupaya. Joko Suranto juga mendorong pemerin-
tinggi untuk mengedukasi generasi milenial “Itu yang namanya personal approach tah lebih intens melakukan edukasi termasuk
dan Gen Z agar berminat membeli properti dan economic approach yang perlu kita upa- memfilter konten-konten yang tidak positif.
khususnya rumah. Salah satunya dengan yakan terus-menerus sesuai paradigma pro- Misalnya saat ini banyak pihak yang membuat
mengaungkan semangat propertinomics pertinomic,” tegas Joko. konten dan tips-tips negatif tentang penting-
yang memberi penguatan terhadap bertum- Dia menilai generasi milenial dan Gen nya memiliki rumah dan KPR. Hal itu perlu
buhnya sektor properti yang memberi kesem- Z adalah bagian penting yang harus disen- disaring dan diverifikasi sehingga anak muda
patan kepada banyak orang untuk memiliki tuh dan diperhatikan. Terlebih generasi tidak memiliki pandangan yang negatif se-
aset berupa properti. ini mendapatkan kondisi dimana mereka hingga pada akhirnya mengubah perilaku
“Tentu kami sangat concern untuk melaku- bisa memperoleh informasi tanpa filter gaya hidup mereka menjadi lebih suka kon-
kan edukasi pasar termasuk bagi generasi (saringan). Meski dari sisi positif mereka sumtif daripada berinvestasi.
muda. Semangat propertinomic yang kami bisa mendapatkan banyak akses informasi Dia menyarankan agar milenial dapat
gaungkan membuka ruang diskusi. Edukasi dengan mudah, tetapi arus informasinya tidak mendisiplinkan keuangan dan mengatur
bisa lewat talkshow, media massa dan juga tersaring. prioritas berdasarkan kebutuhan, bukan
media sosial melalui akun instagram misalnya,” “Ketika arus informasi itu menimbulkan keinginan. Upaya itu harus dilakukan agar
ungkap CEO Buana Kassiti Group itu. perilaku yang tidak bagus, nah ini yang ber- bisa menjaga pendapatan dan pengeluaran,
Saat ini, menurutnya, banyak generasi masalah. Karena kapasitas mereka untuk diantaranya dengan menabung. (Teti/Rinaldi)
milenial enggan membeli rumah karena kon- memfilter informasi itu berbeda-beda. Oleh
RealEstat Indonesia | Edisi 211, Juli 2024 | 19
19
|
|
Edisi 211, J
Indonesia
uli 202
4
RealEstat