Page 18 - 7. Majalah REI EDISI JULI 2024
P. 18
| TOPIK KHUSUS
EDUKASI AKAN TINGKATKAN
MINAT MILENIAL BELI RUMAH
HASIL SURVEI PROPERTY PERSPECTIVE FROM GEN Z YANG DIRILIS OLEH JAKPAT MENGUNGKAP SEBANYAK 36% DARI 587 RESPONDEN
MENGAKU MASIH ENGGAN MEMBELI DAN MASIH INGIN MENYEWA RUMAH. MEREKA BERALASAN BELUM SIAP SECARA FINANSIAL
SEHINGGA TIDAK TERLALU ‘NGOYO’ UNTUK MEMBELI PROPERTI.
H asil survei yang diikuti oleh 1.194 responden itu juga menun- rumah itu tidak sepadan, sehingga mereka merasa tidak mungkin
untuk beli rumah,” ungkapnya seperti dikutip dari Property Point CNBC
jukkan hanya 5% Gen Z yang siap membeli rumah dalam
Indonesia.
jangka waktu kurang dari satu tahun.
Namun sebetulnya, lanjut Dani, pola pikir tersebut nantinya akan
Alasan lain mereka untuk memilih menyewa (mengontrak)
rumah yaitu karena harganya lebih murah (22%), lokasi yang strategis berubah seiring perkembangan pandangan dan kebutuhan hidup.
(18%) dan mempertimbangkan adanya mutasi di tempat kerja (11%). Menurutnya, generasi milenial pada saat seusia Gen Z juga memiliki
Sementara itu, mayoritas responden mengaku lebih tertarik me- persepsi yang sama ihwal minat pembelian properti. Tetapi kemudian,
nyewa properti berupa apartemen di lokasi strategis dengan pemilih seiring berjalannya waktu dan generasi milenial sudah menikah dan
lebih dari 30%. Sisanya memilih menyewa kios atau rumah toko, rumah berkeluarga, maka pandangan mereka juga berganti.
kantor, rumah tapak, dan kondominium. “Tapi kemudian prioritas (generasi milenial) jadi berbeda, dan ke-
Gen Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, lihatannya rumah itu memang menjadi salah satu kebutuhan untuk
sedangkan Gen Y atau generasi milenial adalah mereka yang kelahiran- membangun satu keluarga baru, sehingga mereka mengusahakan un-
nya antara tahun 1981 hingga 1996. tuk membeli rumah. Beriringan dengan waktu, saya melihat Gen Z akan
Menurut Direktur Research & Consultancy Savills, Dani Indra Bha- beralih juga pola pikir (switching mindset) mereka,” ujar Dani.
tara, fenomena yang lebih memilih menyewa rumah terjadi karena Data Realestat Indonesia (REI) menyebutkan, dari 270 juta jiwa
Gen Z merasa harga properti khususnya rumah saat ini sudah terlalu masyarakat Indonesia, sekitar 25% merupakan generasi milenial yang
tinggi dan penghasilan yang dimilikinya tidak cukup untuk membeli saat ini sedang berada di tingkat produktivitas tinggi. Jika fokus di
rumah. Itu tentu menjadi persoalan, mengingat hampir 50% penduduk Jabodetabek saja, maka ada sekitar 15 juta jiwa generasi milenial. Ini
Indonesia adalah generasi milenial dan Gen Z. tentu angka yang cukup menjanjikan. Tapi sayangnya, minat generasi
“Mereka (Gen Z) berpikir tidak akan bisa beli rumah sampai kapan milenial untuk membeli properti terutama hunian masih rendah, meski
pun. Karena kenaikan penghasilan mereka dengan kenaikan harga setiap tahun trennya semakin bertumbuh.
18 | Edisi 211, Juli 2024 | RealEstat Indonesia