Page 43 - 7. Majalah REI EDISI JULI 2024
P. 43
ISU PASAR
“Kami melihat, pemerintahan ke depan
beorientasi pada perekonomian, dan tentunya
sektor bisnis properti adalah salah satunya
yang akan didorong karena memberikan
efek berantai untuk menggerakkan berbagai
industri lainnya,” ungkap Alvin.
Terkait kondisi saat ini dimana nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar AS semakin tertekan
dan sudah berada di level Rp16.391 per Dolar
AS, Alvin mengaku tidak khawatir karena
produk material yang digunakan hampir
100 persen konten lokal. Untuk itu Elevee
Condominium terus menggerakkan pasar,
karena menurut Alvin, properti adalah produk
investasi.
“Kita harus akui bahwa pandemi Covid-19
pada tiga tahun lalu memberikan dampak luar
biasa pada industri properti. Meski demikian,
setelah pandemi berlalu sektor properti
mampu bergerak dan kembali menjadi motor
penggerak perekonomian. Dan Elevee sendiri
Ke depan, sebut Panangian, pertumbuhan Efek Berantai tetap bisa berjalan dengan baik hingga saat
ekonomi 2024 diperkirakan tetap kuat dalam Chief Marketing Officer (CMO) Elevee ini, baik dari sisi penjualan unitnya maupun
kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh perminta- Condominium Alvin Andronicus mengung- pembangunan fisiknya,” jelas Alvin.
an domestik, terutama dari berlanjutnya per- kapkan bahwa penguatan ekonomi dalam Hanya saja, katanya, pemerintah harus
tumbuhan konsumsi dan investasi bangunan pemerintahan mendatang sudah terlihat lebih banyak memberikan stimulus yang beke-
sejalan dengan berlanjutnya pembangunan dengan adanya program 3 juta rumah. Me- lanjutan untuk menggerakkan pasar. Seperti
Proyek Strategis Nasional (PSN). nurutnya, ini akan menggerakkan perekono- program PPN DTP yang sudah diterapkan
Sejalan dengan itu, pemerintah juga mian dimana dalam sebuah proyek properti beberapa waktu belakangan ini dan perizinan
sangat fokus memenuhi kebutuhan rumah yang dikembangkan yang diikuti dengan mul- yang cepat dan mudah perlu terus dilanjutkan.
agar pada tahun 2045 tercapai zero backlog. tiplier effect kepada 180 sektor lainnya. (Rinaldi)
Pada 2023, backlog rumah masih di kisaran
10 juta unit, sehingga jika pemerintah mem- “Kami melihat, pemerintahan ke depan
bangun 500 ribu saja per tahun, artinya baru
20 tahun ke depan dapat selesai. beorientasi pada perekonomian, dan tentunya
“Jumlah itu belum ditambah dengan sektor bisnis properti adalah salah satunya yang
kebutuhan hunian untuk keluarga baru yang
mencapai 750 ribu hingga 800 ribu per tahun. akan didorong karena memberikan efek berantai
Jadi, pemerintah perlu membangun 500 ribu untuk menggerakkan berbagai industri lainnya.”
ditambah 750 ribu unit rumah atau 1,25 juta
unit per tahunnya. Untuk mewujudkan itu
sangat dibutuhkan kolaborasi dan peran aktif
pengembang swasta,” tegasnya.
Panangian menambahkan sektor properti
adalah penggerak perekonomian dan juga
memberikan kontribusi dalam pembangun-
an. Untuk itu, menurutnya, pemerintahan
mendatang harus bisa melihat ini sebagai pe-
luang yang lebih besar untuk menggerakkan
perekonomian.
“Dan satu hal yang perlu dicatat, peran
dan kontribusi pengembang swasta dalam
merealisasikan visi pemerintah tadi sangat
besar sekali. Hal ini bisa kita lihat di sekitar
Jabodetabek, dimana jumlah properti dalam
skala besar seperti Alam Sutera ini telah jadi
penggerak perekonomian kawasan,” papar-
nya. FOTO-FOTO: ISTIMEWA
RealEstat Indonesia | Edisi 211, Juli 2024 | 43