Page 39 - 9.Edisi September 2024
P. 39
SEPUTAR DAERAH
“Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya
benar, karena segmen pasarnya berbeda.
Hunian yang bisa dibeli WNA ada batasan
harga jualnya. Justru kebijakan hunian bagi
orang asing ini dapat meningkatkan daya
saing Indonesia di tingkat global,” tegasnya.
Dia memberi contoh di Malaysia, saat ini
banyak properti di negeri jiran itu terutama
apartemen yang dibeli investor dari China
daratan. Hal itu banyak berperan terhadap per-
tumbuhan perekonomian Malaysia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang
Selatan, Pilar Saga Ichsan menyatakan kesiapan
pemerintah daerah untuk mendorong investa-
si termasuk menciptakan investasi hunian
yang nyaman bagi WNA.
“Yang dimiliki kan unitnya, bukan kepemi-
likan tanahnya, karena kepemilikan tanah
hanya boleh dimiliki oleh WNI (warga negara
Indonesia). Yang paling penting ke depan ada
sinergitas antara Pemkot dan REI,” ujarnya. FOTO-FOTO: DOK. REI
Berdasarkan catatan yang dimilikinya, saat
ini terdapat sekitar 559 WNA yang menetap di Menurut Iqnejsz, sebenarnya Indonesia cukup memiliki paspor, visa atau izin tinggal.
Tangerang Selatan. juga telah melonggarkan peraturan kepemili- Kemudian status kepemilikan adalah rumah
kan properti bagi warga negara asing. Antara tapak dengan Hak Pakai dan apartemen de-
Sudah Clear lain lewat program second home visa dan ngan Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah
Kepala Badan Kajian Strategis (BKS) DPP golden visa. Program ini dibuat untuk menarik Susun (strata-title) di atas tanah dengan Hak
REI, Ignejsz Kemalawarta mengemukakan warga negara asing yang ingin membeli pro- Pakai atau Hak Guna Bangunan.
keputusan Indonesia untuk membuka kepe- perti di Indonesia. Selanjutnya, durasi kepemilikan bagi
milikan hunian bagi orang asing terbilang “Seharusnya regulasi sudah sangat clear, WNA mencapai 80 tahun (30 tahun yang
terlambat dibandingkan dengan negara-nega- tetapi memang ada teknis di lapangan yang dapat diperpanjang 20 tahun, dan diperbarui
ra tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan masih menghambat. Ini semua sangat butuh 30 tahun) dengan jenis properti yang dapat
Thailand. Meski Indonesia memiliki potensi komunikasi yang intens dengan instansi ter- dimiliki adalah rumah tapak dan apartemen
yang sangat besar dalam hal pasar yang luas, kait,” ujarnya. dengan persyaratan batasan minimum harga
alam tropis, stabilitas politik dan ekonomi, in- Berdasarkan regulasi saat ini, persyaratan yang telah ditentukan. (Rinaldi)
frastruktur, pariwisata, dan sebagainya. administrasi kepemilikan bagi WNA hanya
“Ini bukti jika sektor
properti adalah kunci
penggerak ekonomi
nasional yang harus
didukung bersama.
Salah satunya
melalui dibukanya
keran kepemilikan
hunian bagi WNA
sesuai amanat UU
Cipta Kerja yakni
menarik masuknya
investasi asing.”
RealEstat Indonesia | Edisi 213, September 2024 | 39