Page 38 - 9.Edisi September 2024
P. 38
SEPUTAR DAERAH
Pengembang Banten Incar
Potensi Pasar Hunian WNA
PROVINSI BANTEN MENJADI DAERAH PERTAMA YANG MENJADI LOKASI SOSIALISASI KEPEMILIKAN HUNIAN BAGI WARGA NEGARA ASING (WNA) YANG
DISELENGGARAKAN DPP REALESTAT INDONESIA (REI). SELAIN BALI DAN BATAM, JABODETABEK TERMASUK TANGERANG RAYA DI BANTEN MEMANG
MENJADI PILIHAN HUNIAN YANG DIMINATI ORANG ASING.
etua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Banten, Roni H. Adali mudah-mudahan pasar hunian untuk WNA juga dapat menjadi motor
menyebutkan acara sosialisasi kepemilikan hunian bagi WNA ini penggerak perekonomian di Banten,” kata Roni.
sudah lama dinanti-nantikan para pengembang hunian mene- Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto yang pada acara sosialisasi
K ngah atas di Banten untuk mengetahui secara jelas regulasi itu diwakili Anggota Badan Kajian Strategis DPP REI Sahat Sihombing
terkait kepemilikan hunian oleh orang asing. Terlebih di Tangerang Raya menegaskan bahwa industri properti sangat strategis posisinya dalam
saat ini banyak pengembang besar skala kota mandiri (township) yang struktur perekonomian nasional. Diantaranya memiliki keterkaitan erat
sedang gencar membangun hunian kelas premium, baik tapak (landed dengan 185 usaha lain di sektor riil, menyerap sekitar 13-19 juta tenaga
house) maupun vertikal (apartemen). kerja dan secara persentase memberikan kontribusi sebesar 16 persen
“Produk yang dikembangkan pengembang menengah atas di terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Banten terutama di Tangerang Raya sudah banyak yang menyasar WNA, “Ini bukti jika sektor properti adalah kunci penggerak ekonomi
sehingga sosialisasi ini dapat membawa manfaat untuk mereka,” ujar nasional yang harus didukung bersama. Salah satunya melalui dibu-
Roni dalam acara Sosialisasi Kepemilikan Hunian Bagi WNA di Indonesia kanya keran kepemilikan hunian bagi WNA sesuai amanat UU Cipta
di Hotel Swissbel Serpong Tangerang, Rabu (11/9). Kerja yakni menarik masuknya investasi asing,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sudah membuka keran Diungkapkan, negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia
untuk WNA memiliki properti hunian di Indonesia. Tetapi, menurutnya, dan Thailand sudah terlebih dahulu memberikan kelonggaran regu-
banyak pengembang termasuk di Banten yang belum memahami lasi bagi WNA memiliki hunian dibandingkan Indonesia. Menurut
secara jelas aturan regulasinya. Oleh karena itu, setelah sosialisasi ini Sahat, Indonesia seharusnya dapat mengejar ketertinggalan dengan
pengembang di Banten dapat membidik segmen pasar baru sebagai memberikan informasi yang lebih jelas dan transparan kepada orang
target yakni pasar WNA. asing. Di sisi lain, di dalam negeri selama ini ada salah kaprah karena
“Pasar orang asing belum digarap optimal selama ini, sehingga dari dianggap pemberian kepemilikan hunian untuk warga asing akan mem-
acara sosialisasi ini nantinya diharapkan hunian properti bagi orang batasi kesempatan warga lokal untuk memiliki rumah.
asing bisa terealisasi di Banten. Seperti yang sudah berjalan di Bali,
38 | Edisi 213, September 2024 | RealEstat Indonesia