Page 42 - 1. Majalah REI Edisi JANUARI 2024
P. 42
BAHAN MATERIAL
Geliat Bisnis Properti Pacu
Kinerja Industri Keramik dan Semen
Industri keramik di Indonesia semakin berkembang dan berpotensi bisa lebih berdaya saing di masa mendatang.
Hal ini lantaran salah satunya didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah. Kementerian
Perindustrian pun menyiapkan beragam jurus jitu untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas industri
keramik di Tanah Air.
epala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) “Prospek industri keramik dalam jangka panjang juga masih
Kemenperin, Andi Rizaldi mengemukakan industri keramik cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang
beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan pembangunan
K tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam seperti properti dan perumahan,” katanya di Garut, Jawa Barat, baru-
lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam men- baru ini.
dongkrak perekonomian nasional. Apalagi, perkembangan investasi Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia
industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu sisi (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi
kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja. sebesar 551 juta m , dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m pada
2
2
tahun 2024. Sedangkan tingkat utilisasi saat ini adalah 78%, dan akan
ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut
berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur
dan properti adalah industri semen. Produksi semen sepanjang tahun
2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
Sektor lainnya yang juga mendukung pembangunan infrastruk-
tur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran. Data
Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini
mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tum-
buh 4,8% dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,23 juta ton.
Menurut Andi, dalam menghadapi peluang dan tantangan in-
dustri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit
pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju
Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pe-
layanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Da-
lam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi
dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam
FOTO-FOTO: ISTIMEWA (BBSPJIKMN).
42 | Edisi 205, Januari 2024 | RealEstat Indonesia