Page 39 - 1. Majalah REI Edisi JANUARI 2024
P. 39

PERKOTAAN


                 Menurutnya, ketahanan air merupakan
              keterpenuhan kebutuhan air yang layak
              untuk kehidupan dan pembangunan serta
              terkelolanya risiko yang berkaitan dengan
              air.
                  Hal tersebut sejalan dengan Peraturan
              Presiden Nomor 37  Tahun 2023 tentang
              Kebijakan Nasional Sumber Daya Air, yang
              mana ketahanan air menjadi salah satu
              landasan dalam meningkatkan keberlanjut-
              an ekonomi dan produktivitas masyarakat
              Indonesia.
                 Menurut Yudha, apabila air tidak dikelo-
              la dengan baik maka akan berdampak
              negatif terhadap kehidupan, seperti feno-
              mena El Nino yang mengakibatkan keke-
              ringan dan La Nina yang menyebabkan
              banjir, sehingga dapat menyebabkan keru-
              sakan keanekaragaman hayati. Karena itu,                                                  FOTO-FOTO: ISTIMEWA
              tegasnya, diperlukan upaya untuk meng-
              atasi interkoneksi, melestarikan sumber   meningkatkan kapasitas tampungan air   saat ini masih menghadapi tantangan
              daya air dan ekosistem perairan secara ber-  menjadi 200 meter kubik (m ) per kapita,   terkait persoalan banjir (too much water),”
                                                                        3
              kelanjutan.                        pemanfaatan sumber daya air dengan   ungkapnya. 
                 Dia menyampaikan beberapa tantang-  prinsip  water accounting  untuk aspek pe-  Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Peren-
              an terkait pengelolaan sumber daya air   lestarian lingkungan pada rantai pasok air,   cana (IAP) Indonesia, Hendricus Andi Simar-
              yakni tingkat demografi dan urbanisasi   prinsip keseimbangan, dan integrasi pe-  mata merokemendasikan rehabilitasi aliran
              yang tinggi. Jumlah penduduk Indonesia   ngelolaan untuk  meningkatkan ketanggu-  air dan kawasan sepadan sungai, restorasi
              diperkirakan meningkat sebesar 24 persen   han wilayah perkotaan terhadap banjir.  hutan dan rekreasi berbasis alam, landscape
              pada 2050 mencapai 330,9 juta penduduk,    Pengamat Perkotaan dan Tata Ruang,   yang  produktif,  bio  mimikri  dan  solusi
              dimana sebanyak  72,9 persen diantaranya   Yayat Supriyatna mengatakan setiap kota   berbasis alam untuk tata kelola air, serta
              akan tinggal di kawasan perkotaan.  terdiri dari prasarana, people and environ-  pengelolaan daerah banjir, peningkatan ku-
                 Di  sisi  lain,  ada  upaya  kebijakan  pe-  ment. Kota Ramah Air memiliki beberapa fea-  alitas air dan lahan terbuka.
              ngelolaan sumber daya air oleh pemerin-  ture utama untuk mengatasi tiga tantang-  “Kita ingin mengenalkan konsep kota
              tah diantaranya pengelolaan kebutuhan   an, yakni terkait kelangkaan air, kelebihan air   ramah air, integrasi, dari berbagai jenis in-
              dan  pasokan  untuk  menjamin  neraca  air   (banjir), dan kualitas air atau lingkungan.   frastruktur. Diharapkan bisa membantu
              pada wilayah sungai tidak dalam kondisi   “Too little, too much and too dirty. Salah   permukiman kita jadi lebih adaptif dan re-
              defisit, kritis, atau tertekan. Kemudian,   satu contohnya Kota Jakarta yang sampai   silience,” tegas Andy. (Teti Purwanti)

                                                                                        “Setiap kota terdiri dari
                                                                                        prasarana, people and

                                                                                        environment. Kota
                                                                                        Ramah Air memiliki
                                                                                        beberapa feature utama
                                                                                        untuk mengatasi tiga
                                                                                        tantangan, yakni
                                                                                        terkait kelangkaan

                                                                                        air, kelebihan air
                                                                                        (banjir), dan kualitas air

                                                                                        atau lingkungan.”


                                                                                       RealEstat Indonesia  |  Edisi 205, Januari 2024   |   39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44