Page 30 - 10. Majalah REI Edisi Oktober 2023
P. 30
KAWASAN INDUSTRI
ALAT PEMANTAU KUALITAS UDARA
“AWASI” KAWASAN INDUSTRI
KONDISI UDARA YANG SEMAKIN MEMBURUK MENDORONG KEMENTERIAN robong yang digunakan,” tegasnya.
PERINDUSTRIAN (KEMENPERIN) MEMASANG ALAT-ALAT PEMANTAU Selain itu, perusahaan diharapkan memiliki catatan data peman-
EMISI DI SEJUMLAH KAWASAN KONSENTRASI INDUSTRI DI WILAYAH tauan emisi dalam bentuk Laporan Hasil Uji (LHU) emisi setiap enam
JABODETABEK. bulan, serta menjelaskan lokasi dan luasan penyimpanan batubara.
Menurut Eko, upaya pengendalian emisi di sektor industri meru-
irektur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri pakan langkah Kemenperin untuk terus mendorong penerapan
Internasional Kemenperin, Eko S. A. Cahyanto menegaskan, industri hijau di Indonesia. Perusahaan industri dan perusahaan
tujuan dari pemasangan alat pemantau emisi ini adalah kawasan industri diminta untuk terus mengadopsi prinsip-prinsip
Duntuk mengetahui bagaimana kondisi dan mutu udara di industri hijau agar berkontribusi terhadap upaya menjaga kelestarian
wilayah konsentrasi industri. lingkungan.
“Alat tersebut dipasang di beberapa lokasi konsentrasi industri “Pemenuhan prinsip industri hijau juga sejalan dengan tuntutan
hingga Desember 2023, sesuai dengan masa tugas tim inspeksi. Kita pasar atas produk-produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
minta manajemen perusahaan menyediakan listrik dan wifi untuk Penerapan industri hijau dapat meningkatkan daya saing produk,”
pemasangan alat ini agar bisa dipantau terus datanya,” ujar Eko, baru- sebutnya.
baru ini. Kemenperin mengungkapkan, saat ini ada sekitar 1.025 peru-
Dia menjelaskan, setelah alat dipasang, data akan langsung sahaan industri dan perusahaan kawasan industri di wilayah Jabo-
tersambung dengan sistem yang ada di Kementerian Perindustrian detabek yang diawasi. Dari 1.025 perusahaan tersebut, hampir
(Kemenperin) sehingga dapat dimonitor secara realtime. Kriteria sebagian besar memiliki boiler untuk proses produksi maupun energi.
pemasangan alat pemantau emisi mencakup beberapa aspek yang Untuk itu, 1.025 perusahaan tersebut menjadi prioritas pengawasan
harus dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan, di antaranya setiap Kemenperin.
perusahaan wajib mendeskripsikan sumber potensi cemaran yang Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan-
berkaitan dengan emisi yang dihasilkan. an, pencemaran udara terbesar berasal dari kendaraan yakni 44%,
“Ini mencakup jumlah cerobong, koordinat cerobong, dan pro- kemudian 34% Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), lalu dari ru-
ses produksi yang berkontribusi terhadap emisi. Perusahaan juga mah tangga dan sumber lainnya.
diharapkan memberikan data mengenai jumlah dan ketinggian ce-
30 | Edisi 202, Oktober 2023 | RealEstat Indonesia