ISU PASAR

Saat Pandemi, Milenial Lebih Pilih Sewa Rumah?

Administrator | Senin, 02 November 2020 - 09:37:34 WIB | dibaca: 1024 pembaca

Foto: Istimewa

Merebaknya pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan warga bekerja dari rumah juga turut menganggu penghasilan para karyawan dan start up bisnis yang sebagian besar merupakan generasi milenial.

Kondisi ini pun semakin mempersulit milenial untuk mendapatkan dan memiliki hunian. Apakah sewa rumah kemudian menjadi “pelarian” mereka sekarang?

Situs jual beli properti Rumah.com melaporkan adanya kenaikan lalu lintas data pencarian untuk properti sewa selama Mei 2020 atau dalam masa pandemi. Pencarian properti sewa didominasi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengatakan, pencarian properti sewa tercatat mengalami kenaikan sebesar 27% pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kenaikan pencairan itu adalah yang tertinggi sepanjang 2020,” ujar Marine dalam laporannya, baru-baru ini.

Dia menambahkan, pencarian properti sewa di Jabodetabek paling banyak berasal dari kawasan Jakarta Selatan dengan besaran 21% dari total pencarian properti sewa. Jumlah pencarian properti sewa di Jakarta Selatan tersebut, kata Marine, naik 28 % dibandingkan April 2020. Namun secara bulanan, kenaikan pencarian properti disewa paling tinggi berasal dari Jakarta Utara, sebesar 40,9%. 

“Jakarta Selatan masih menjadi favorit pencarian untuk wilayah Jabodetabek karena lokasinya dekat dengan pusat bisnis Jakarta serta memiliki sarana fasilitas umum termasuk sarana transportasi yang lebih lengkap,” papar dia.

Terkait jenis properti sewa yang paling diminati, diungkapkan Marine, rata-rata pencarian masih didominasi segmen rumah yang sebesar 70%, sisanya adalah apartemen. Hanya saja, dia tidak menyebut secara spesifik rata-rata umur yang mencari properti sewa.

Di sisi lain, disebutkan peningkatan pencarian properti disewa tersebut masih berbanding lurus dengan pencarian properti dijual. Artinya, saat ini makin banyak orang yang memanfaatkan portal properti untuk mencari huniannya.

Associate Director Ciputra Group Sinyo Palealu mengatakan, dalam situasi pandemi seperti ini menyewa rumah atau apartemen adalah opsi yang tepat di tengah pandemi. Langkah ini akan membantu milenial yang belum mampu secara finansial karena terdampak Covid-19.

“Milenial yang sudah stabil penghasilannya pasti lebih suka membeli sekalian berinvestasi, tapi bagi yang belum stabil pendapatannya, cenderung sewa dulu sampai mereka mampu untuk membeli,” ucap dia seperti dikutip dari Bisnis.com.

Dia berpendapat, milenial bisa memilih opsi sewa apartemen untuk sementara waktu dan kemudian membeli rumah jika kondisi ekonomi sudah mulai pulih.

Kontraksi Berat
Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) menyebutkan penjualan properti residensial selama kuartal I-2020 mengalami kontraksi cukup berat. Penurunan penjualan itu diikuti juga dengan tertekannya laju pertumbuhan harga properti residensial.

Secara tahunan, penjualan properti residensial dilaporkan anjlok tajam 43,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Di triwulan I-2019 penjualan masih tumbuh tipis 1,19% (YoY).

Penurunan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah. Penjualan rumah tipe besar turun paling dalam yakni 41,01%, disusul rumah tipe menengah 34,39%, dan tipe rumah kecil (subsidi) sebesar 26,09

CEO Indonesia Property Watch Advisory Group, Ali Tranghanda mengiyakan kalau melemahnya pasar properti di kuartal I-2020 salah satu penyebab utamanya akibat dampak penyebaran virus corona atau Covid-19 sejak awal Maret 2020.

Pengumuman resmi pemerintah mengenai korban positif Covid-19 yang disusul dengan kebijakan PSBB sangat memengaruhi minat masyarakat membeli properti termasuk menganggu aktivitas konstruksi. Penurunan daya beli juga terjadi terhadap sebagian besar kelompok masyarakat.

“Properti masih akan tertekan sampai akhir tahun ini kalau menurut saya, kemungkinan turun hingga 45% dibanding tahun lalu,” ungkap Ali.

Dia menilai saat ini hampir semua sektor properti bisa dikatakan tengah tiarap. Bahkan dia memprediksi pada kuartal II dan III 2020 properti akan jatuh semakin dalam. Meskipun semester kedua penyebaran pandemi diperkirakan mereda, namun properti butuh recovery sampai akhir tahun.

Setidaknya, ungkap dia, pasar properti secara bertahap akan kembali membaik pada awal 2021. Ali menyebutkan, pasar end user akan tergerus, sedangkan investor menengah atas relatif masih punya daya beli dan merekalah yang diharapkan menjadi penyelamat sektor properti di tahun ini. (Taria Dahlan)
 
Sumber: