SEPUTAR DAERAH

Moko Panggabean Pimpin REI Sumut

Jadikan Pengembang Sumut Tuan Rumah di Daerah Sendiri

Administrator | Kamis, 21 Juni 2018 - 15:17:17 WIB | dibaca: 950 pembaca

Didukung penuh mayoritas anggotanya, Andi Atmoko Panggabean didaulat menjadi Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Sumatera Utara periode 2017-2020. Moko, demikian dia akrab dipanggil, sebelumnya adalah Ketua REI Sumut hasil peRgantian antar waktu melanjutkan sisa masa kepengurusan Umar Husin yang dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum DPP REI bidang Perbankan dan Pembiayaan.

Pengembang yang juga tokoh pemuda di Sumut itu dipilih pada Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 REI Sumut yang berlangsung di Four Points Hotel Medan, Senin (27/11) lalu. Kegiatan yang mengambil tema “Sinergi REI Sumut Bersama Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Program Pembangunan Perumahan Rakyat” tersebut dibuka Gubernur Sumatera Utara HT. Erry Nuradi yang diwakili Sekda Provsu Ibnu S Utomo.

Usai terpilih, Moko menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota REI Sumut yang telah mempercayakan dirinya kembali memimpin asosiasi perusahaan properti terbesar dan tertua tersebut di Sumut, dan berharap dukungan penuh selama menjalankan amanah ini hingga 2020 mendatang.

“Saya memastikan bahwa kepengurusan baru ini tidak akan anti kritik, kami juga tidak akan sakit hati atau tersinggung dengan semua masukan yang diberikan demi kemajuan REI Sumut,” tegas Moko kepada Majalah RealEstat di Medan.

Di kepengurusan baru ini, secara personil dirinya melakukan perampingan dari jumlah pengurus di periode sebelumnya sebanyak 76 orang, di periode 2017-2020 hanya 45 orang. Langkah ini merupakan amanah organisasi yang disepakati bersama dengan tujuan roda organisasi bisa lebih efisien dan bergerak lebih cepat dalam menjalankan semua tugas-tugas melayani anggota REI Sumut.

Dirinya merasa yakin bahwa figur-figur yang dipilih masuk dalam kepengurusan REI Sumut adalah orang-orang terbaik di tubuh REI Sumut yang mampu mewujudkan visi dan misi untuk menjadikan pengembang Sumut sebagai tuan rumah di daerah sendiri, dan menciptakan developer-developer tangguh di Sumut yang tidak kalah kemampuannya dibanding pengembang-pengembang nasional.

“Kami juga ingin membawa REI Sumut ini kembali ke masa keemasan seperti dulu, dimana bersama-sama dengan pemerintah daerah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Sebagai mitra strategis, REI Sumut ingin lebih berperan mewarnai kebijakan pemerintah daerah dalam posisi berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah,” tegas Moko.

Tahun ini REI Sumut menargetkan pembangunan rumah bersubsidi sebanyak 16.000 unit, sedangkan di 2018 target ditingkatkan menjadi 20.000 unit melihat progress pembangunan di 2017 yang cukup baik. Kepada Pemprovsu, Moko berharap anggaran bantuan PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas) yang tahun ini hanya untuk 3.000 unit rumah subsidi bisa ditambah pada tahun depan sehingga semakin memacu pengembang di Sumut dalam membangun rumah rakyat.

Pihaknya juga akan terus mendorong implementasi penyederhanaan perizinan seperti amanah PP No 64 tahun 2016, termasuk penurunan BPHTB menjadi 2,5%. Untuk itu, REI Sumut akan membentuk kelompok kerja (pokja) khusus yang mengurusi realisasi BPHTB dan PP 64/2016 di seluruh daerah di provinsi tersebut.

PERAN STRATEGIS
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata berpesan agar REI Sumut bisa mengambil peran lebih strategis dalam memberikan kontribusi pemikiran kepada Pemprov Sumut, tidak hanya terbatas pada masalah perumahan. Karena anggota REI bukan hanya bergerak dalam pembangunan perumahan saja, namun juga bidang properti lainnya seperti pariwisata, kawasan industri, komersial, dan pengembangan kota baru.

“Kita punya kompetensi di sana, sehingga saya minta REI Sumut bisa menyumbang pemikiran yang lebih banyak lagi untuk Sumut. Kami di DPP pasti akan memberi support kepada daerah baik pemikiran maupun dukungan jaringan,” ujar Eman, demikian panggilan akrab REI-1 ini.

Ditambahkan, Provinsi Sumatera Utara ini merupakan benchmark di Indonesia, dimana dalam sistem kota-kota di Tanah Air, Kota Medan berada di grade ketiga, setelah Jakarta dan Surabaya. Selain Medan, di Sumatera sekarang kota yang sudah jauh berkembang adalah Palembang dan Batam. Namun anchor-nya di Sumatera masih Medan.

Kenapa? Karena, ungkap Eman, di Medan pertumbuhan ekonominya cukup tinggi dan banyak program-program nasional yang sedang digalakkan di daerah ini. Misalnya Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata prioritas dan Pelabuhan dan KEK Sei Mangke yang diperkirakan bakal menjadi trigger ekonomi di Sumut.

“Selain itu ada proyek jalan tol yang sedang dikerjakan pemerintah pusat, jadi saya kira ini pemerintah tidak main-main untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Sumut,” papar Eman yang aktif menjadi narasumber di berbagai forum diskusi terkait ekonomi dan bisnis tersebut.

Perihal program strategis pemerintah yakni Program Sejuta Rumah (PSR), Eman berharap banyak dari Sumatera Utara, mengingat daerah ini masuk 10 besar pemasok rumah bersubsidi di Indonesia. Tahun ini potensinya diperkirakan bisa mencapai 16.000 unit. Secara nasional, saat ini realisasi sudah mencapai 168.000 unit, dan diprediksi dapat memenuhi target REI pada 2017 sebanyak 200.000 unit.

“Perkuat soliditas anggota REI di Sumut dalam mendukung program pemerintah di semua bidang yang menjadi kompetensi REI. Musda ini hanya proses demokrasi memilih pemimpin, karena yang terpenting adalah setelah itu yakni mengawal usaha kita sebagai pengembang dapat berjalan dengan baik dan lancar,” tegas Eman.

Hadir pada acara pembukaan Musda ke-11 REI Sumut antara lain Walikota Medan HT Dzulmi Eldin, Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Cosmas Batubara, perwakilan perbankan dan stakeholder lainnya. Di pengujung acara dilakukan penyerahan cenderamata dari REI Sumut dan souvenir batik dari Zhang Batik House kepada seluruh undangan. RIN