Page 10 - 1. Majalah REI Edisi JANUARI 2024
P. 10

TOPIK UTAMA


































                ANTARA SANKSI DAN JANJI



                     TAMBAHAN KUOTA FLPP





           Kementerian  Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Rakyat  (PUPR)  menyampaikan  pada  tahun  2024  program
           Fasilitas  Likuiditas  Pembiayaan  Perumahan  (FLPP)  mendapatkan  alokasi  sebesar  Rp13,72  triliun.  Anggaran
           tersebut untuk pembiayaan perumahan sebanyak 166.000 unit.

                  irektur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian PUPR,   Komisioner BP  Tapera, Adi Setianto menuturkan, awalnya pe-
                  Herry Trisaputra Zuna menyatakan anggaran tersebut diperun-  merintah dalam rencana kerja tahun anggaran 2024 me-nyediakan
                  tukkan untuk penyediaan rumah layak huni dan sehat bagi   bantuan pembiayaan perumahan FLPP senilai Rp13,72 triliun yang
          Dmasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penyaluran akan   diproyeksi hanya mampu menyuplai sebanyak 166.000 unit.
           dilakukan oleh 31 bank penyalur.                        “Target yang harus dicapai di 2024 sebanyak 166.000 unit. Namun
              “Melalui nota keuangan beserta RAPBN 2024, pemerintah mengalo-  sesuai arahan dari pemerintah, target ini berpotensi menuju ke 220.000
           kasikan kembali investasi untuk program FLPP melalui BP Tapera sebesar   unit,” ungkapnya.
           Rp13,72 triliun,” ungkap Herry kepada wartawan usai Penandatanganan   Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI) Raymond Arfandy
           Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BP Tapera dengan bank penyalur dan   mengatakan tahun ini memang terjadi penurunan kuota FLPP, tetapi
           asosiasi pengembang perumahan di Auditorium Kementerian PUPR, Ka-  sudah ada komitmen dari sejumlah pihak berwenang di PUPR dan BP
           mis (28/12/2023).                                    Tapera bahwa kouta dapat kembali seperti di 2023 atau 2022 sebanyak
              Dia  mengharapkan  penyaluran  FLPP  ini  dapat  menekan backlog   220.000 unit. Pemerintah, ungkapnya, juga berharap pengembang tidak
           atau kesenjangan ketersediaan rumah secara nasional sebesar 1,3% dari   patah semangat untuk terus membangun, sehingga program sejuta
           saat ini 12,7 juta unit, serta memberi kemudahan bagi kalangan MBR un-  rumah bisa tercapai.
           tuk memperoleh hunian.                                  “Pengembang diajak untuk terus membangun dan tidak berhenti
              Selama 2023, program FLPP berhasil mencapai target pembangunan   hanya karena kuota yang sementara ini turun. REI juga akan terus ber-
           rumah layak huni sebanyak 229.000 unit atau meningkat dibandingkan   upaya mendorong pemerintah agar kuota FLPP ditambah setidaknya
           realisasi pada 2022 sebanyak 226.000 unit. Sementara di 2024 menurun   seperti tahun lalu. Pokoknya di-gaspol saja dulu (membangun),” tegas
           menjadi 166.000 unit.                                Raymond.
              Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memberi   REI memperkirakan kebutuhan kuota FLPP yang ideal adalah seba-
           sinyal bahwa penyaluran rumah subsidi melalui dana FLPP akan diupa-  nyak 250.000 unit per tahun.
           yakan untuk dikerek naik menjadi 220.000 unit pada 2024.

           10   |  Edisi 205, Januari 2024  |  RealEstat Indonesia
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15