TOPIK UTAMA

Soelaeman Somawinata Nahkoda Baru REI

Administrator | Kamis, 13 Juli 2017 - 15:43:51 WIB | dibaca: 1073 pembaca

Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) akhirnya memiliki pemimpin baru. Melalui perhitungan suara yang cukup ketat, akhirnya Soelaeman Soemawinata terpilih sebagai Ketua Umum REI periode 2016-2019 pada Musyawarah Nasional (Munas) REI ke-XV yang berlangsung 28-30 November 2016.

Soelaeman atau yang akrab dipanggil Eman berhasil mengungguli calon lainnya yakni Hari Raharta dengan selisih tujuh suara. Dari total 189 suara daerah yang diperebutkan, Eman meraih 98 suara, sedangkan Hari Raharta hanya 91 suara. Eman saat ini masih menjabat Ketua DPD REI Banten, sementara Hari Raharta adalah Sekretaris Jenderal DPP REI periode 2013-2016.

Pemungutan suara yang dihadiri ribuan anggota REI dari seluruh Indonesia itu berlangsung cukup demokratis. Akhir perhelatan akbar tiga tahunan di organisasi tersebut sekaligus membuktikan matangnya tradisi berorganisasi di asosiasi perusahaan properti tertua di Indonesia tersebut.

Eman dalam pidato pertamanya sebagai Ketua Umum DPP REI menegaskan bahwa kemenangan dirinya adalah kemenangan seluruh anggota REI di seluruh Indonesia yang menginginkan adanya perubahan menuju REI ke depan yang lebih berwibawa, lebih maju dan tentunya bermanfaat bagi anggota. Dia berharap pasca munas seluruh anggota REI bisa bersatu kembali membesarkan organisasi tersebut.

“Sesuai dengan tekad saya untuk tetap menjaga keutuhan, silaturahmi dan persaudaraan di REI, maka secepat mungkin saya akan menata kembali harmonisasi di internal REI pasca pemilihan. Konsolidasi organisasi itu akan dilakukan dengan memaksimalkan seluruh potensi di REI, baik yang mendukung saya atau tidak,” ujar Eman.

Selain wajah-wajah baru untuk penyegaran, dia memastikan akan menggandeng juga kader-kader terbaik REI di kepengurusan sebelumnya.

MENYATUKAN POTENSI
Langkah penting lain yang akan dilakukan secepatnya oleh Eman bersama Totok Lusida selaku Sekretaris Jenderal DPP REI periode 2016-2019 adalah mengunjungi dan meminta masukan dari senior-senior REI. Menurut dia, budaya yang melekat dan dijunjung di REI adalah pentingnya integritas dan rasa hormat kepada senior-senior yang telah lebih dahulu mengharumkan organisasi tersebut.

“Saya juga siap untuk bekerjasama dengan seluruh stakeholder properti termasuk terus mendukung Program Sejuta Rumah (PSR) yang sedang digalakkan Pemerintahan Jokowi-JK,” papar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988.

Dalam visi-misinya, Eman menegaskan kepengurusannya akan fokus pada tujuh pilar prioritas yakni pendidikan dan pelatihan, pembiayaan dan perbankan, pertanahan, perpajakan, infrastruktur, tata ruang serta hukum dan perizinan.

"Ini adalah pilihan saya untuk mengabdi di REI. Bukan karena saya yang paling bisa atau paling mampu, namun ini panggilan jiwa."

Eman bukanlah wajah baru di tubuh REI. Aktif sejak 1998 di Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, dia sempat menduduki berbagai posisi di organisasi tersebut dari mulai Ketua Kompartemen, hingga dua periode dipercaya sebagai Ketua DPD REI Banten.

Saat mendaftar sebagai Calon Ketua Umum REI, Eman menegaskan tekadnya untuk maju bukan sekadar untuk gagah-gagahan atau mengejar kekuasaan, tetapi semuanya bermuara dari keinginan untuk membawa REI lebih baik di masa mendatang.

“Ini adalah pilihan saya untuk mengabdi di REI. Bukan karena saya yang paling bisa atau paling mampu, namun ini panggilan jiwa,” ujar Eman yang aktif berorganisasi sejak di perguruan tinggi.

Ibarat air yang mengalir deras, dari hanya Ketua REI Banten kini Eman sudah berada di posisi nahkoda di “kapal” REI. Sesuai panggilan jiwanya untuk mengabdi di REI, tentunya dia sudah siap memandu lebih dari 3.000 anggota REI di seluruh Indonesia menuju kemajuan bersama. RIN