KAWASAN

Memacu Potensi Kawasan Properti di Jakarta Timur

Administrator | Jumat, 23 September 2022 - 14:19:34 WIB | dibaca: 602 pembaca

Foto: Istimewa

Banyak trigger yang akan membuat wilayah Jakarta Timur akan menjadi kawasan primadona properti masa depan di Jakarta. Pelaku usaha berharap Pemprov DKI Jakarta terus memacu infrastruktur untuk mewujudkan kawasan emas baru di Jakarta Timur (Jaktim).

Rose Yunita, Wakil Ketua Umum Bidang Properti dan Real Estate Kadin Jaktim memprediksi ada lima prospek bisnis yang saat ini berkembang pesat di Jakarta Timur yakni properti dan realestat, perkantoran, konstruksi, F&B (makanan dan minuman), klinik dan kecanntikan, serta pendidikan.

“Adanya infrastruktur dan akses membuat banyak manusia yang datang ke sini. Bukan hanya datang, tetapi juga tinggal, sehingga kita butuh pengembang untuk menyiapkan hunian dan beragam fasilitas kota lainnya. Dengan begitu ada perputaran uang dan geliat ekonomi,” kata Rose pada acara diskusi “Membedah Potensi Kawasan Emas Baru di Jakarta Timur” yang dilakukan secara daring, Selasa (12/4/2022).

Kadin memberikan dukungan terhadap pertumbuhan Kawasan Emas di Jakarta Timur karena multiplier effect-nya (efek berganda) cukup besar untuk menumbuhkan industri kecil dan menengah (IKM) secara lebih optimal, menjadi penetrasi produk UMKM, menaikkan kelas IKM agar dapat bersaing di pasar ekspor, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur teknologi digital menuju era 4.0, serta menumbuhkan usaha berbasis teknologi digital.

Dukungan dari pemerintah khususnya Pemprov DKI juga dibutuhkan termasuk memberikan kemudahan termasuk perizinan berusaha kepada pengusaha dalam mendukung proyek-proyek pengembangan Kawasan Emas Baru di Jaktim.

“Industri properti memiliki efek berganda terhadap 175 industri turunan lainnya, dan 350 sektor UMKM. Karena itu butuh dukungan dari pemerintah,” ujar Rose.

Menurutnya, pengembangan kawasan properti terutama hunian premium akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah Jaktim secara umum. Pembangunan properti juga akan mendorong aktivitas konstruksi dan infrastruktur kawasan.

Rose menambahkan penghuni kawasan premium yang mayoritas berasal dari masyarakat kelas menengah ke atas juga bakal mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jaktim, mengingat untuk memenuhi kebutuhan mereka juga dibutuhkan fasilitas kelas premium atau yang berkualitas tinggi.

“Sejumlah fasilitas-fasilitas premium seperti kesehatan berupa rumah sakit dan pendidikan berpotensi hadir di Jaktim dengan kualitas yang optimal maupun bertaraf internasional,” sebut Rose. Ali Tranghanda, Executive Director Indonesia Property Watch sepakat bahwa kehadiran hunian-hunian premium akan menjadi hal penting untuk mengakselerasi pertumbuhan Jakarta Timur yang sejatinya memiliki potensi berlimpah.

“Sebuah wilayah akan berkembang jika memiliki kawasan elit, dan Jakarta Timur belum memiliki itu. Dahulu ada rencana pengembangan kawasan elit di Pulomas, tapi ini pengembangan lama, makanya pengembangan kawasan elit ini harus dibuat,” ujarnya.

Menurut Ali, saat ini Jaktim memiliki potensi yang luar biasa, karena dalam beberapa tahun terakhir pembangunan infrastruktur banyak difokuskan ke koridor timur Jakarta, sehingga memacu wilayah Timur Jakarta menjadi magnet pertumbuhan baru di Jakarta.

Ali membagi wilayah Jakarta Timur menjadi tiga zona: pertama di Cakung-Pulogadung, kedua di Klender, Duren Sawit, dan Ketiga di Cawang-Kalimalang. Ketiga zona ini dinilainya bisa menjadi kawasan-kawasan emas baru di Jakarta Timur.

“Untuk pembangunan kawasan hunian premium yang paling cocok adalah di zona kedua yang memang telah menjadi wilayah pemukiman,” jelasnya.

Sedangkan pembangunan di zona pertama lebih mengarah sebagai kawasan industri dan bisnis. Ini juga penting mengingat pusat bisnis dan industri juga menjadi salah satu faktor untuk mendorong perkembangan suatu wilayah. Sementara zona ketiga secara alamiah telah terbentuk sebagai titik temu antara koridor timur Jakarta yaitu Bekasi dengan kehadiran Tol Becakayu, LRT Cawang-Bekasi dan koridor selatan Jakarta.

Selain itu, harga tanah di Jakarta Timur relatif masih murah dibandingkan wilayah lain di Jakarta sehingga menjadi peluang bagi para pengembang besar untuk melakukan penetrasi di wilayah zona dua Jakarta Timur ini. Dari catatan Indonesia Property Watch, harga tanah di Jakarta Timur memiliki pertumbuhan yang paling tinggi. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan per kuartalnya mencapai 3,48% dan menjadi yang tertinggi di Jakarta.

Salah satu pengembang yang saat ini melirik potensi pengembangan hunian premium di Jakarta Timur adalah PT Agung Podomoro Land Tbk lewat proyek Bukit Podomoro.

Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja mengatakan pembangunan kawasan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan pasar hunian premium. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Timur.

“Kami memercayai Jakarta Timur ini masih dalam sunrise phase yang dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami booming,” ungkapnya.

Dukungan Transportasi
Sementara itu, Yayat Supriatna, Pengamat Tata Kota dan Teknik Perencanaan Kota dari Universitas Trisakti mengatakan Jakarta Timur tidak bisa dilihat secara parsial, namun harus dilihat secara keseluruhan sebagai bagian dari Kota Jakarta.

Menurutnya, dari sisi transportasi, Jakarta Timur cukup memadai. Dimana hampir 13% orang Jakarta Timur bekerja dan sekolah di luar wilayah mereka dan lebih banyak melakukan aktivitasnya di Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat.

“Mayoritas warga Jakarta Timur yang bekerja tersebut berangkat paling pagi dan pulang paling lama. Dampaknya, mereka menjadi keluarga korporasi atau lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja,” jelas Yayat.

Dari sisi infrastruktur, dia melihat Jakarta Timur punya potensi besar untuk berkembang. Misalnya kawasan Cawang yang diusulkan menjadi Sentra Primer Ekonomi Baru di Jakarta. Cawang, kata Yayat, akan menjadi hub-besar LRT dari Bekasi, Bogor, Cibubur, dan sangat dekat dengan Stasiun KCIC. Sistem transportasi Cawang sudah cukup lengkap bahkan menjadi simpul besar orang untuk berpindah antar-moda.

Widodo Soeprayitno, Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Timur mengatakan saat ini sudah banyak pengembang yang merambah potensi Jakarta Timur.

“Ke depan paradigma tata ruang akan berubah dan ini kesempatan bagi Jakarta Timur,” kata Widodo.

Apalagi Pemprov DKI Jakarta tengah mengembangkan kota berbasis transit. Upaya ini diharapkan mampu mendorong Jakarta Timur untuk dapat berkembang seperti wilayah-wilayah lain di Jakarta. (Teti Purwanti)



Sumber: