AKTUAL

Gaet Wisatawan, Pemerintah Finalkan Visa Digital Nomad

Administrator | Rabu, 16 November 2022 - 13:10:16 WIB | dibaca: 157 pembaca

Visa digital nomad yang menjadi inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi dan pola perilaku karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja secara jarak jauh atau remote worker telah mencapai tahap akhir pembahasan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Press Briefing yang berlangsung secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). 

“Visa digital nomad sudah memasuki tahap akhir pembahasan dan akan terus kami koordinasikan dengan teman-teman kita di kementerian dan lembaga terkait, karena salah satu poin dari travel and tourism development index yang sangat membaik adalah koordinasi antara kementerian/lembaga,” ujarnya. 

Penerapan visa digital nomad merupakan respon dari fenomena work from anywhere yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Dari hasil survei terkait digital nomad ini, Sandiaga menjelaskan tercatat sebanyak 95 persen menunjukkan Indonesia khususnya Bali menjadi tujuan pertama bagi penikmat remote worker.

Dikatakan Menparekraf, kebijakan visa digital nomad juga selaras dalam mendu-kung tercapainya target 1,5 juta wisatawan mancanegara untuk berwisata di Bali. 
Dia juga berharap kualitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali bisa men-capai antara 50 hingga 60 persen, dengan length of stay yang lebih panjang dan qua-lity of spending atau jumlah belanja yang semakin tinggi. Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekono-mian masyarakat setempat. 
“Kami ingin mereka lebih lama tinggal di Bali dan kami ingin pengeluarannya lebih berdampak terhadap ekonomi lokal saat mereka berkunjung dan berwisata di Bali,” kata Sandiaga. 
 
Menparekraf menjabarkan pengeluaran yang dilakukan selama wisman selama berada di Indonesia. Di antaranya untuk ako-modasi 40 persen, makan dan minum 27,5 persen, belanja 7,89 persen, dan kesehatan 4,9 persen. 

Sementara lima negara dengan penyum-bang wisman ke Bali paling tinggi adalah Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. 

“Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisata-wan mancanegara,” ungkapnya.
 
Selain itu, Kemenparekraf juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan. 

Kekuatan Storynomics 
Di kesempatan tersebut, Sandiaga juga menyampaikan bahwa destinasi wisata yang dibalut dengan storynomics yang kuat dapat menarik lebih banyak wisatawan. Seperti Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat, memiliki storynomics tourism yang kuat karena merupakan hasil akulturasi dari budaya Tionghoa, Sunda, Betawi, hingga Jawa. 

Selain itu juga, Desa Wisata Habib Basirih dan Desa Wisata Taman Loang Baloq yang memiliki kisah spiritual yang mendalam, dimana di desa tersebut tersimpan makam para ulama besar. Desa Wisata Habib Basirih saja per harinya mampu menarik antara 5 sampai 10 ribu orang. 

“Cerita-cerita seperti ini yang akan kami terus kembangkan karena ini merupakan cerita-cerita yang sangat memiliki akar di kehidupan lokal setempat tetapi juga bisa dikemas menjadi promosi-promosi sebuah destinasi wisata yang akan berdampak ter-hadap kebangkitan ekonomi,” katanya. 

Sebelumnya, saat mengunjungi Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat, San-diaga menyebutkan kawasan ini merupakan hasil akulturasi dari budaya Tionghoa, Sunda, Betawi, hingga Jawa sehingga memiliki po-tensi sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah. 

“Tadi kita sudah melihat berbagai pertun-jukan tarian dari Betawi, wushu, dan lainnya. Desa ini memiliki storynomics yaitu cerita yang akan mampu menarik wisatawan,” ujar Menparekraf. 

Desa wisata yang terletak di Kecamatan Taman Sari, Glodok, Jakarta Barat ini, meru-pakan salah satu desa wisata yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indo-nesia (ADWI) 2022. (Rinaldi)


Sumber: