INFRASTRUKTUR

Tol Pandaan-Malang Akhirnya Beroperasi Penuh

Administrator | Senin, 12 Oktober 2020 - 16:46:49 WIB | dibaca: 1114 pembaca

Foto: Istimewa

Ruas Tol Pandaan-Malang Seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,1 km mendapat persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk beroperasi mulai 7 April 2020. Sebelumnya, ruas tersebut telah dinyatakan lulus uji laik fungsi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ruas tol Pandaan-Malang segmen Pakis-Malang untuk sementara tidak diberlakukan tarif menunggu waktu yang tepat hingga situasi kondusif, atau sampai wabah Covid-19 telah dinyatakan berakhir oleh Pemerintah.

Ruas Pakis-Malang merupakan bagian terakhir dari jalan tol Pandaan-Malang yang dioperasikan. Ruas ini secara keseluruhan memiliki lima seksi sepanjang 38,48 Km. Seksi I Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,4 Km, Seksi II Purwodadi-Lawang sepanjang 8 Km dan Seksi III Lawang-Singosari sepanjang 7,1 Km. Selanjutnya Seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,7 Km dan Seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,1 Km.

Sebelumnya, pada 13 Mei 2019 telah dioperasikan seksi I sampai III. Lalu pada 1 November 2019 dilanjutkan dengan pengoperasian seksi IV. Dengan rampungnya seluruh seksi, maka ruas Pandaan-Malang akan beroperasi secara penuh dan dapat langsung menjangkau pusat Kota Malang.

Pembangunan tol Pandaan-Malang dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki Jasa Marga sebesar 60%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 35% dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 5%, dengan biaya investasi sebesar Rp 5,9 triliun. Adapun nilai konstruksi sebesar Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP).

Jalan tol ini diharapkan akan menjadi bagian vital arus pergerakan orang dan barang dari Surabaya dan Malang atau sebaliknya. Kehadiran ruas tol akan bisa mempercepat perjalanan dari Surabaya menuju Malang dan sekitarnya. Jika selama ini perjalanan pada jam padat bisa mencapai empat hingga enam jam, maka dengan keberadaan jalan tol ini waktu tempuh kurang dari tiga jam.

Tunjang Pariwisata
Jalan tol ini juga diharapkan semakin menunjang sektor pariwisata di Kota Malang seperti kawasan wisata dan taman safari Prigen, kebun teh Wonosari, Candi Singosari dan kawasan wisata Batu. Tol Pandaan-Malang juga akan meningkatkan akses bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari dan Bandara Sultan Abdul Rachman Saleh Malang.

Jalan tol yang merupakan bagian dari tol Surabaya-Malang ini juga memiliki pemandangan alam yang indah di kanan kiri jalan, terutama di rest area-nya yang berhadapan langsung dengan Gunung Bromo dan Gunung Semeru di sisi timur ruas tol jika dari arah Malang, Gunung Arjuno di sisi barat, Gunung Kawi di sisi Barat Daya, Gunung Panderman di Kota Batu dan ditambah Gunung Penanggungan di wilayah Pandaan.

Tol Baru
Sementara itu, sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan ada tiga pembangunan jalan tol baru di Jawa Timur di 2020. Ketiga tol baru ini sudah masuk di proyek strategis nasional (PSN) yang bakal direalisasikan dalam waktu dekat.

Tol baru yang masuk dalam PSN sebagaimana termaktub dalam Pepres No 80 Tahun 2020 adalah proyek infrastruktur tol Tuban-Manyar, tol Malang-Kepanjen dan tol Banyuwangi-Trenggalek.

Proyek tol Tuban-Manyar diperkirakan membutuhkan investasi mencapai Rp 14,5 trilliun. Dengan adanya tol ini akan mendongkrak ekonomi Jawa Timur yang selama ini mengandalkan jalur Pantura untuk pengiriman logistik. Sebab, tol Tuban-Manyar akan mengefisiensikan transportasi hingga 76,8 Km, dan diperkirakan meningkatkan ekspor hingga 0,04 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,01 persen.

“Sesuai rencana proyek tol Tuban-Manyar ini akan bisa dioperasikan pada tahun 2024 mendatang,” kata Khofifah seperti dikutip dari surya.co.id, baru-baru ini.

Begitu juga untuk pembangunan tol Malang-Kepanjen, yang investasinya diperkirakan mencapai Rp 5,8 triliun. Tol ini akan meningkatkan efisiensi transportasi mencapai 20,8 kilometer atau 5,95 persen. Proyek tol ini ditarget operasional mulai 2024.

Diprediksi, dengan adanya tol Malang-Kepanjen akan meningkatkan ekspor hingga 0,05 persen dan menyumbang peningkatan PDRB hingga 0,03 persen.

Terakhir, tol baru di Jatim yang masuk dalan PSN adalah tol Trenggalek-Banyuwangi yang diperkirakan butuh investasi Rp 8,5 trilliun. Proyek ini akan mewujudkan efisiensi transportasi hingga 11,55 persen dengan pemangkasan jarak tempuh 363 kilometer.

“Ketiga rencana besar pembangunan tol baru di Jatim ini diperkirakan akan meningkatkan efisiensi terhadap perekonomian Jawa Timur dengan potensi penambahan pertumbuhan ekspor mencapai 0,19 persen per tahun. Dan penyerapan tenaga kerja 0,04 persen per tahun,” kata Khofifah. (Taria Dahlan)