INFRASTRUKTUR

Sebanyak 10 Proyek Tol Siap Dilelang Pada Juni-Juli 2020

Administrator | Selasa, 03 November 2020 - 11:00:29 WIB | dibaca: 408 pembaca

Foto: Istimewa

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan lelang 10 proyek tol antara Juni dan Juli 2020. Terus berupaya untuk meningkatkan layanan infrastruktur jalan dan jembatan, baik jalan tol maupun jalan nasional untuk mendukung jalur logistik dan membuka pusat perekonomian masyarakat.

“Pertama ruas tol Kulon Progo-Jogja-Solo sepanjang 76 kilometer proses lelangnya dilakukan pada 4 Juni sehingga mudah-mudahan sekitar September-Oktober 2020 sudah bisa mulai konstruksinya,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers virtual usai rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, baru-baru ini.

Sedangkan sembilan proyek tol lainnya yang telah disiapkan dan segera memasuki prakualiikasi lelang pada Juni - Juli 2020 adalah jalan tol Cileunyi—Garut—Tasikmalaya atau Cigatas, jalan Akses Patimban, Bogor—Serpong via Parung, Sentul Selatan—Karawang Barat, Semarang Harbour, Semanan—Balaraja, tol layang Cikunir—Karawaci, dan tol layang Cikunir—Ulujami, serta proyek sistem transaksi tol non-tunai berbasis multi-lane free flow (MLFF) di sektor jalan tol.

Kementerian PUPR juga mengumumkan saat ini ada empat ruas tol baru yang siap beroperasi. Keempat tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan rencananya akan mulai dioperasikan pada akhir Juni 2020.

“Pembangunan infrastruktur terus berjalan dalam masa pandemi Covid-19. Di Juni 2020, Insya Allah, bisa diresmikan ruas Banda Aceh—Sigli seksi 4 sepanjang 14 kilometer. Sekarang sedang uji laik fungsi sebagai syarat pengoperasiannya,” papar Menteri Basuki

Dengan rampungnya seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang akan meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh ke Sigli dan sebaliknya dari Sigli - Indrapuri ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

Total investasi untuk pembangunan ruas tol Banda Aceh—Sigli dengan total panjang 74 km sebanyak enam seksi ini adalah sebesar Rp 12,35 Triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp 8,99 triliun.

Selanjutnya, kata Menteri Basuki, ruas tol yang ditargetkan akan beroperasi tahun ini adalah ruas Pekanbaru—Dumai sepanjang 131 kilometer yang saat ini sedang dalam proses uji laik fungsi. Tol Pekanbaru - Dumai dibangun dengan total biaya investasi Rp 16,21 triliun. Tol ini merupakan bagian dari tol Trans Sumatera sepanjang 2.799,3 km yang membentang dari Lampung hingga Aceh.

Ruas tol yang terbagi menjadi enam seksi ini akan meningkatkan konektivitas Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju. Pada seksi IV Kandis Utara - Duri Selatan, telah disiapkan empat terowongan perlintasan gajah sebagai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam.

“Ruas tol selanjutnya yang siap dioperasikan adalah Manado-Kauditan 21 km bagian dari tol Manado-Bitung. Terakhir akan dapat dioperasikan ruas tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi 1 dan 5 se-panjang 33 km,” tutur Menteri Basuki.

Tol Manado - Bitung juga merupakan bagian dari PSN yang bertujuan untuk mengurangi biaya logistik yang berasal dari Pelabuhan Internasional Bitung. Keberadaan tol ini juga akan mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan KSPN Manado - Likupang.

Sedangkan ruas tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diharapkan dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa dan waktu tempuh antara Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam, menjadi 1 jam. Sebelumnya pada 17 Desember 2019 lalu, seksi 2-4 Tol Balsam telah diresmikan Presiden Joko Widodo.

“Kemudian yang ditargetkan siap operasi di akhir tahun 2020 nanti antara lain adalah jalan tol layang AP Pettarani Kota Makassar, kemudian Cibitung-Cilincing di JORR dan juga ruas tol Krian-Legundi-Bunder Manyar di Jawa Timur,” ungkap Menteri PUPR.

Trans Jawa Dilanjutkan
Menteri Basuki juga mengungkapkan akan melanjutkan pembangunan jalan tol Trans Jawa hingga ke Bali. Jalan tol Trans Jawa sepanjang 1.350 km yang baru saja tersambung atau dioperasikan pada 2019 telah menghubungkan ujung barat sampai dengan ujung timur Pulau Jawa, dan segera dilanjutkan hingga Pulau Bali.

“Kami akan melanjutkan ruas jalan tol ini hingga ke Pulau Bali,” ujar Menteri PUPR seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/6/2020).

Disebutkan, untuk merealisasikan target pembangunan infrastruktur dibutuhkan kerjasama dengan negara-negara sahabat. Kerjasama perlu dilakukan baik dalam bentuk investasi maupun keahlian atau teknologi di bidang konstruksi. (Taria Dahlan)
 
Sumber: