E-MAGAZINE

MAJALAH REI APRIL 2023

Administrator | Selasa, 16 Mei 2023 - 10:52:01 WIB | dibaca: 249 pembaca

MENGEJAR KETERTINGGALAN


Assalamualaikum Wr. Wb. 
Salam sejahtera bagi kita semua 

Subsektor perkantoran menjadi bagian dari sek-tor properti yang pertama terdampak pandemi Covid-19 dan yang terakhir pulih. Tiga tahun selama pandemi, subsektor ini tidak hanya berjalan lambat tetapi juga tertatih-tatih. Pembatasan aktivitas pergerakan masyarakat dan perubahan tren be-kerja benar-benar memukul mayoritas gedung perkanto-ran terutama di Jakarta. 

Hingga kuartal I-2023, menurut riset Colliers Interna-tional Indonesia, tingkat okupansi perkantoran di kawasan pusat bisnis atau central business district (CBD) Jakarta masih tertekan. Okupansi turun sebesar 3 persen secara kuartalan menjadi hanya 72 persen. Sementara di luar CBD, rerata tingkat hunian tercatat sebesar 71,9 persen. Diprediksi, tingkat okupansi akan terus merosot hingga akhir tahun ini, karena ruang perkantoran kosong makin bertambah. 

Limpahan tersebut tidak hanya menekan okupansi perkantoran, tetapi juga tingkat penyerapannya. Saat ini tercatat masih ada 3,1 juta meter persegi ruang kosong yang belum terserap dan 65 persen diantaranya berada di kawasan CBD. Angka itu, menurut data Colliers, cukup tinggi mengingat pada 2019 ruang kosong kantor di Jakarta hanya sekitar 1,7 juta meter persegi. 

Sementara itu, tarif sewa perkantoran juga diprediksi stagnan hingga akhir tahun ini. Tidak banyak ruang gerak pengembang atau pengelola gedung perkantoran untuk meng-oreksi tarif sewa akibat persaingan ketat di tengah banyaknya pasokan baru. Alhasil, pasar perkantoran ibarat petinju kini sedang terpojok di ujung ring.
 
Dengan situasi sesulit itu, kami sependapat bila pemerintah juga memberikan perha-tian lebih untuk mendorong subsektor perkantoran ini mampu kembali bangkit dan pulih. Salah satunya dengan memberikan stimulus ekonomi seperti perbaikan regulasi dan diskon pajak atau subsidi kepada penyewa. Dengan begitu, penyerapan bisa lebih baik dan okupansi meningkat. Seperti yang telah sukses dilakukan di subsektor residensial lewat diskon PPN DTP. 

Sebagai pelaku usaha, kita semua juga harus optimistis bahwa situasi sulit ini akan berlalu. Pemulihan pasar, cepat atau lambat pasti terjadi seiring dengan perbaikan per-ekonomian nasional. Subsektor perkantoran akan lebih cepat bangkit dan mengejar ke-tertinggalannya dari subsektor-subsektor properti lainnya. Lebih baik terlambat (pulih) daripada tidak sama sekali! 

Selain menurunkan laporan utama mengenai masih sulitnya subsektor perkantoran, di edisi April 2023 ini kami juga membawa optimisme. Hal itu berkaitan dengan terus membaiknya sektor properti secara keseluruhan. Salah satunya dibuktikan dengan makin moncernya kinerja mayoritas emiten properti di tahun 2022. 

Beberapa bahkan mampu membukukan keuntungan, setelah beberapa tahun di masa pandemi mencatatkan kinerja negatif. Kinerja positif mayoritas emiten properti di 2022 itu tentu saja membawa optimisme yang semakin besar bagi pemulihan dan kebangkitan sektor properti di 2023. Terlebih, kinerja sektor properti di kuartal I-2023 juga memberi sinyal yang baik. 

Colliers mengungkapkan di kuartal I-2023 sebagian besar sektor properti terus meng-alami pemulihan atau recovery seperti sektor residensial, perhotelan, pergudangan dan juga pusat perbelanjaan. Sehingga kita pun berharap kondisi yang menggembirakan ini dapat terus berlanjut di masa-masa mendatang. Tetap optimis, dan tetap selalu melakukan yang terbaik! 

Pembaca yang budiman, lewat kesempatan ini kami dari redaksi dan staf Majalah Real- Estat Indonesia juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1444 Hijriah. Mohon maaf lahir dan batin. 


Drs. Ikang Fawzi, MBA 
Pemimpin Redaksi
 
Â