RESENSI

Jack Ma, Sisi-sisi Tak Terduga Sang Godfather Bisnis China

Administrator | Senin, 01 April 2019 - 10:18:31 WIB | dibaca: 2071 pembaca

Penulis : Chen Wei
Isi : 424 Halaman
Penerbit : Noura Books
Cetakan : Pertama, Februari 2017
ISBN : 978-602-385-177-5
 
 
Saya kira mayoritas orang di Indonesia kini mengenal nama Jack Ma. Ya, dia adalah pendiri sekaligus CEO perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba Group. Dikenal sebagai sosok yang cerdas dan penuh talenta, di tangannya omset Alibaba diperkirakan sudah melampaui penghasilan gabungan dua perusahaan Amerika, eBay dan Amazon.com.

Tidak mengherankan kalau Jack Ma kemudian diminta Pemerintah Indonesia menjadi penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia. Dia sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan pemerintah untuk membahas berbagai hal berkaitan dengan perdagangan dunia.

Dengan kiprahnya itu, sudah tentu banyak orang ingin tahu lebih banyak tentang Jack Ma. Buku Jack Ma “Sisi-Sisi Tak terduga Godfather Bisnis China” ini merupakan biografi resmi seorang Jack Ma. Apalagi buku ini ditulis Chen Wei, sahabat sekaligus asisten pribadinya yang terus mengikuti perjalanan hidup Jack Ma.

Oleh karena itu, buku ini menjadi salah satu referensi penting bagi para pebisnis yang ingin tahu mengenai sosok dan perjalanan sukses Jack Ma maupun Alibaba. Berikut sisi-sisi pribadi dari orang yang oleh media Newsweek dijuluki sebagai Jack Si Gila tersebut.

Bukan hanya penting, tetapi juga menarik, mengingat selama ini banyak penulis yang menyodorkan keinginan untuk menulis biografi Jack Ma, namun selalu ditolaknya.

Dalam pengantarnya, Jack Ma mengungkapkan bahwa dirinya menerima sebuah draf naskah tentang dirinya dari asistennya tersebut. Jack Ma terkejut karena Chen Wei ternyata sanggup mengingat kejadian-kejadian dan detail-detail yang terjadi bertahun-tahun lalu dengan begitu jelas termasuk candaan yang pernah dia lontarkan. Itulah yang digambarkan secara jujur dan jenaka dalam buku ini.

Penulis buku ini, Chen Wei, memang menyaksikan sendiri transformasi Jack Ma dari seorang guru bahasa Inggris sederhana menjadi salah satu sosok pria paling berpengaruh di dunia. Namun, tidak banyak yang tahu kalau salah satu orang terkaya di dunia ini juga suka usil, menggemari novel-novel silat, dan kerap kali berkhayal menjadi pendekar. Bahkan nama ruangan di dalam gedung Alibaba pun dinamai dengan nama-nama layaknya di perguruan Taichi.

Anda tidak akan menemukan teori-teori bisnis yang menjemukan dalam buku ini. Karena Chen Wei menulisnya dengan gaya jenaka, bahkan sang penulis menyebutnya penuh bualan. Ringan sekali dibaca, namun tetap penuh dengan ide-ide besar. Jack Ma merekomendasikan sendiri buku ini untuk Anda baca.

Sang penulis buku ini Chen Wei memiliki selera humor yang baik dalam menulis. Kekuatannya membual memang tidak dibatasi, kebebasan berimajinasi tidak disekat oleh ruang dan waktu. Ya, menurut dia, menulis itu seperti membual.

“Faktor kunci dari membual adalah memiliki pendengar-pendengar yang baik. Tidak peduli seberapa pun hebatnya pemikiran manusia, Tuhan akan menggelengkan kepala dan tersenyum begitu mendengarnya. Jadi, membual tidak ditentukan oleh tinggi rendahnya pemikiran Anda. Yang terpenting, Anda bahagia,” ungkap Chen Wei.

Chen Wei mengaku mengenal Jack Ma saat bertemu di kelas Bahasa Inggris pada awal Tahun 1992. Menurut Chen Wei, sebagai seorang murid, Jack Ma adalah orang yang sangat disiplin dalam mengajar les Bahasa Inggris dibanding pengajar lainnya. Dia selalu datang tepat waktu dan jarang terlambat saat mengajar.

Chen Wei masih ingat betul ucapan Jack Ma saat datang ke kelas. Sang Godfather bisnis China itu berkata “Saya pribadi paling benci keterlambatan, karena menunjukkan rasa tidak hormat kepada orang lain. Keterlambatan menunjukkan ibarat membunuh seseorang untuk merampok bank,” tegas Jack Ma.

Setelah membahas sejarah pertemuan pertama dengan Jack Ma, bab berikutnya mengalir tentang kebiasaan, minat, sifat, kemampuan Jack Ma melihat peluang bisnis, hingga sejarah pendirian Alibaba.

Diceritakan, sejak pertama kali mendengar tentang internet, Jack Ma sudah terpincut. Aneka ide bermunculan dalam kepalanya. Dia mulai membuat sebuah perusahaan di China dengan spesialisasi bidang internet. Tak tanggung-tanggung, Jack Ma berangkat ke Amerika Serikat dan mendaftarkan China Page dengan harga bersahabat. China pun memasuki dunia internet! Perusahaan komersial internet pertama di China adalah milik Jack Ma, bernama Hangzhou DiFe+Hope Computer Service Co, Ltd.

Kedekatan Chen Wei tidak hanya dengan Jack Ma sebagai atasan, tapi juga dengan istrinya Zhang Ying. Beberapa bagian kisah pendamping hidup Jack Ma pun diungkapkan dalam buku ini.

Chen Wei menggambarkan Zhang Ying sebagai separuh jiwa Jack Ma, teman “separuh tempat tidur” yang sangat penting dalam kehidupan Jack Ma. Sang istri diungkapkan berperan besar dalam kesuksesan Jack Ma. Kontrak terbesar mereka juga diperoleh dari hasil jerih payah sang istri. Seluruh pakaian Jack Ma merupakan pilihan sang istri, bukti kalau dia memercayakan dirinya untuk diurus secara total oleh istri tercinta. (Rinaldi)