INFO DPD REI
Basran Pimpin REI Sultra
Targetkan Pembangunan 4.000 Unit Rumah di 2022

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang tahun 2021 mencapai 4,1%. angka pertumbuhan yang relatif besar ini menumbuhkan optimisme pelaku industri properti di daerah.
Sesuai data aplikasi Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), sepanjang tahun 2021 tercatat sebanyak 2.446 unit rumah subsidi berhasil dijual oleh pengembang anggota Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Sultra.
“Tahun ini kami menargetkan pembangunan 4.000 unit rumah. Kami yakin target itu dapat terpenuhi karena adanya dukungan kawasan ekonomi khusus dari Morosi. Selain itu, dukungan sejumlah besar industri yang beroperasi di daerah Morowali juga relatif besar,” ujar Basran, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Sultra terpilih periode 2022 – 2025 usai Musyawarah Daerah (Musda) IX REI Sultra, di Kendari, Senin (28/2/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, perekonomian di wilayah tersebut terlihat mulai pulih setelah sempat mengalami kontraksi menjadi -0,65% pada 2020 silam. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi yakni sebesar 9,66%.
Adapun data penjualan semen yang dirilis Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sepanjang triwulan IV-2021 pertumbuhan penjualan semen di Provinsi Sultra sebesar 9,96 % dibandingkan triwulan III-2021. Sedangkan dibandingkan triwulan IV-2020 pertumbuhannya tercatat sebesar 11,18%.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Paulus Totok Lusida menyampaikan, kondisi ekonomi di Sultra memperlihatkan kemajua yang sangat luar biasa. Sektor pertambangan menjadi salah satu tumpuan dalam pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut.
Namun, satu yang menjadi perhatian serius bahwa problem tenaga kerja kontrak di Sultra khususnya di sektor pertambangan yang hanya berdurasi pendek.
“Kalau tenaga kerja hanya dikontrak satu tahun saja tentu tidak berimbang. Padahal, rumah merupakan kebutuhan primer. Masa kontrak tenaga kerja seperti di sektor pertambangan idealnya minimal tiga tahun. Hal ini agar dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat setempat,” tutur Totok.
Kepala PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kendari, Astaufik mengungkapkan, ada kendala dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi calon konsumen pekerja sektor pertambangan. Pasalnya, mayoritas perusahaan pertambangan yang beroperasi di Sultra, berkantor pusat di Jakarta.
“Ini menjadi kendala karena kita kesulitan untuk melakukan kerja sama penyaluran KPR FLPP dengan perusahaan tambang. Sebab, mayoritas pimpinan perusahaannya berkantor di Jakarta, bukan di sini,” jelas Astaufik.
Astaufik menyatakan, pihaknya memasang target menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 2.600 unit. “Realisasi di awal tahun 2022 mencapai 360 unit. Dengan adanya realisasi KPR subsidi sejak awal tahun, membuat optimisme kami semakin naik,” tutur Astaufik.
Astaufik mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 kemarin pangsa pasar KPR subsidi Bank BTN mencapai 45%. Jumlah tersebut menempatkan Bank BTN Cabang Kendari sebagai bank penyalur KPR terbesar di Sultra.
“Sepanjang tahun lalu kami berhasil menyalurkan KPR subsidi sebanyak 1.800 unit,” ucapnya.
Kepala Bank BTN Syariah Cabang Kendari, Edwin Barki menambahkan, potensi KPR subsidi skema syariah di Sultra juga relatif tinggi. Skema ini diuntungkan karena adanya bonus demografi dimana sebanyak 63,24% penduduk Sultra beragama Islam. “Dua tahun sejak BTN Syariah beroperasi di Sultra, ternyata mendapat respons positif dari masyarakat,” ujarnya.
Wajar jika sepanjang tahun 2021 kemarin, kinerja Bank BTN Syariah Cabang Kendari menempati peringkat ketiga teratas setelah BTN Syariah Cabang Kota Malang dan Kota Semarang.
“Secara angka, hingga tahun kemarin, BTN Syariah Kendari sudah membiayai 1.600 unit rumah atau setara Rp240 miliar,” ungkapnya.
Kualitas Produk
Lebih jauh Basran mengatakan, Pemerintah Provinsi Sultra juga bersikap terbuka dalam pelaksanaan program di bidang perumahan.
“Kami sudah menemui Gubernur. Pada prinsipnya, beliau terbuka dan mempersilakan anggota REI Sultra untuk berkolaborasi dengan perusahaan daerah (Perusda),” tutur Basran.
Dia mengungkapkan, ada satu entitas pengelola kawasan industri telah meminta dukungan REI Sultra menyediakan perumahan untuk pegawainya.
“Ada dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) meminta anggota REI untuk membangun rumah pegawai. Kedepannya kita akan menjalin kerja sama semacam itu,” ucap Basran.
Wakil Ketua Umum Koordinator DPP REI Raymond Arfandy mengingatkan, pengembang tidak hanya mengejar target untung semata. Hunian berkualitas menjadi kunci keberhasilan sehingga developer bisa tetap bertahan.
“Kualitas menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Kalau kita tidak bisa menyiapkan properti berkualitas, kita akan ditinggal oleh konsumen. Kita tidak hanya mencari keuntungan, tapi kita wajib menyiapkan rumah yang berkualitas agar menghadirkan rasa puas bagi konsumen. Jadikan ini sebagai komitmen bersama,” tegasnya.
Raymond menambahkan, DPP REI menitipkan pesan agar pengurus REI Sultra yang baru terpilih dapat menjaga kekompakan, kebersamaan dan keharmonisan.
“Kalau ada kesulitan, mari sama-sama bergabung untuk saling membantu. Kita mungkin tidak bisa mendapatkan kebaikan dimana saja. Tapi kita bisa menanamkan kebaikan dimana pun,” tutup Raymond. (Oki Baren)
Sumber:
Majalah REI
Majalah REI

- Ini Kepastian Yang Ditunggu Swasta di IKN
- Kejar Target, IKN Mulai Dibangun Semester II-2022
- Habis PBG, Terbit Masalah Amdal
- Selamatkan Krisis, Tiongkok Siapkan Dana Real Estat USD44 M
- Transformasi Jadi Kota Industri, Pengembang Diajak Garap Karawang