INFRASTRUKTUR

Sumut dan Aceh Segera Tersambung Jalan Tol

Administrator | Kamis, 25 Juni 2020 - 10:04:53 WIB | dibaca: 1093 pembaca

Foto: Istimewa

Pemerintah terus meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera. Disamping pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk indonesia meningkat.

Jalan tol Trans Sumatera sepanjang 2.974 Km, terdiri dari koridor utama 2.062 Km dan koridor pendukung 890 Km terus dikerjakan dan sebagian sudah rampung. Salah satu ruas tol yang mulai dibangun adalah jalan tol ruas Binjai - Langsa yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Ruas tol ini membentang sepanjang 131 Km yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatera.

Dimulainya Pembangunan Jalan Tol tersebut, ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada ruas tersebut yang dilakukan oleh Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parakesit dengan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo di Jakarta, baru-baru ini.

Kepala Badan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp 23,35 triliun ini direncanakan memiliki 5 Simpang Susun, yaitu: Simpang Susun Stabat Simpang Susun Tanjung Pura, Simpang Susun Pangkalan Brandan, Simpang Susun Kuala Simpang, dan Simpang Susun Langsa.

Selain itu kata Danang, jalan tol ruas Binjai – Langsa ini akan memiliki lebar 3,6 meter dengan 2 x 2 lajur (tahap awal dan 2 x 3 lajur (tahap akhir), serta memiliki lebar lajur sepanjang 3,6 meter.

“Diharapkan bisa diselesaikan sesuai dengan rencana pada akhir tahun 2023,” ungkap dia.

Dukungan Pusat
Adapun dukungan Pemerintah Pusat untuk jalan tol ini antara lain, pelaksanaan pengadaan tanah sehingga konstruksi jalan tol dapat dilaksanakan sesuai jadwal. Pemerintah pusat, ujar Danang, juga akan menjaga konsistensi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan rencana tata ruang sehingga dapat membantu percepatan penyelesaian proyek jalan tol ini, serta membantu penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Badan Usaha dalam rangka menyelesaikan pembangunan jalan tol.

Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan, melalui tanda tangan ini, pekerjaan diharapkan bisa diselesaikan lebih cepat dari apa yang diperkirakan.

“Kita disini sama-sama berkonsentrasi pada pembebasan lahan, karena semuanya tergantung dari pemerintah, kami akan bersusaha sekuat mungkin, sebisa mungkin agar bisa tercapai,” terangnya.

Sementara itu, Komisi V DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V Nurhayati, melakukan Kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka reses masa sidang I Tahun 2019-2020 ke Provinsi Aceh pada 18 - 19 Desember.

Pada kesempatan tersebut rombongan kunker meninjau pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) yang menghubungkan Kota Sigli dan Banda Aceh.

Pembangunan Jalan Tol Sibanceh terdiri dari 6 seksi dengan panjang 74 Km, yaitu seksi Indrapuri – Blang Bintang (13 km), Blang Bintang – Kutobaro (8 km), Kutobaro – Simpang Baitussalam (5 km), Padang Tiji – Seulimeum (26 km), Seulimeum – Jantho (6 km), dan Jantho – Indrapuri (16 km).

Dengan dibangunnya jalan tol tersebut diharapkan dapat memotong perjalanan dari Kota Sigli ke Banda Aceh yang semula 150 menit menjadi hanya 50 menit. Pembangunan Jalan Tol ini diteken pada 20 Juli 2018 dan dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero).

“Komisi V akan mendukung penuh pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Sibanceh, karena akan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat dengan percepatan jarak tempuh,” tegas Nurhayati. (Rinaldi)