AKTUAL

Sekitar 1.000 Pengembang Tuntas Ikuti Pelatihan REI-BTN

Administrator | Senin, 04 Januari 2021 - 11:13:57 WIB | dibaca: 561 pembaca

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) bekerjasama menggelar pelatihan virtual bagi para developer tingkat pemula. Kegiatan yang digagas badan pendidikan dan pelatihan (diklat) DPP REI bersama Bank BTN ini diikuti sebanyak 1.000 developer dari seluruh indonesia.

“Kolaborasi REI dan Bank BTN ini diharapkan dapat membangkitkan kembali industri properti di tengah situasi serba sulit pada masa pandemi Covid-19, selain dapat menggairahkan kembali industri properti sebagai garda terdepan penggerak ekonomi nasional,” ungkap Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida, saat sambutan penutupan pelatihan bertajuk Zoom Course REI-BTN. “Menjadi Developer yang Tangguh”, melalui telekonferensi yang diadakan di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Zoom course ini dilakukan dalam tiga seri pelatihan, yakni pelatihan di Regional 1 pada 25-27 Agustus 2020, meliputi anggota REI se-Sumatera. Selanjutnya, pelatihan di Regional 2 mencakup anggota REI di Pulau Jawa dan Kalimantan yang diadakan pada 1-3 September. Serta yang terakhir, di Regional 3 mencakup anggota REI di Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat pada 8-10 September 2020.

Menurut Totok, pelatihan virtual ini bertujuan mencetak anggota REI menjadi pelaku usaha pembangunan perumahan yang tangguh dan berkualitas. Program ini sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab organisasi REI untuk mencetak pengembang yang mumpuni dalam menghasilkan rumah yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pemerintah.

Dari tempat terpisah, Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury menyatakan, kolaborasi dengan REI selaku mitra kerja utama merupakan bentuk tanggung jawab sosial bank pelat merah. Menurut dia, upaya peningkatan kapasitas (capacity building) sumber daya manusia pelaku usaha pembangunan perumahan sebagai mitra kerja utama Bank BTN adalah hal yang mutlak diperlukan.

“Apalagi menghadapi situasi pandemi, dimana kondisi perekonomian nasional menunjukkan tren penurunan,” kata Pahala.

Bagi bank pelat merah ini, kehadiran REI memberikan makna sangat besar mengingat organisasi ini adalah pemangku kepentingan dengan jumlah anggota terbesar yang mampu menggerakkan roda bisnis utamanya dalam hal bisnis pembiayaan perumahan. Dikatakan Pahala, untuk mengatasi kendala defisit penyediaan perumahan, maka kolaborasi yang produktif antara perbankan bersama REI diyakini dapat membantu program pemerintah dalam penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat.

“Kami berterimakasih sekali dengan REI yang selalu siap bekerjasama dalam meningkatkan kapasitas pengembang untuk memenuhi kebutuhan penyediaan hunian layak bagi MBR,” papar Pahala yang sekaligus menutup zoom course tersebut.

Lokomotif Ekonomi
Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Kemitraan Pengembangan Nasional dan Daerah, Hervian Tahier mengatakan, di tengah penurunan kondisi bisnis properti ternyata tidak membuat semangat pengembang muda menjadi surut. Hanya dengan meningkatkan kapasitas maka bisnis ini bisa diselamatkan. Bahkan kembali menjadi lokomotif perekonomian Indonesia.

Dia berharap Bank BTN senantiasa bergandengan tangan dengan REI dalam menjalankan tanggung jawab sosial untuk memberikan pelatihan bagi anggota REI. “Bagi peserta yang telah menuntaskan pelatihan ini juga diharapkan didukung permodalannya oleh Bank BTN,” kata Hervian.

Sementara Ketua Badan Diklat DPP REI, MR Priyanto menyebutkan kegiatan pelatihan ini menggunakan metode berbagi pengalaman dari para narasumber yang merupakan pelaku bisnis.

“Para narasumber ini sudah menghadapi beragam situasi bisnis. Bahkan, bisa dibilang mereka sudah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnis properti,” ucap dia.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup seluruh aspek yang harus dimiliki oleh developer. Mulai dari pemilihan lokasi, perizinan, perpajakan, pembiayaan, pelaksanaan proyek, manajemen risiko, marketing, hingga simulasi program perhitungan bisnis bagi pengembang yang aplikatif. (Rinaldi)
 
Sumber: