Peluang

Sabang nan Eksotik Menanti Investor

Administrator | Kamis, 20 Juli 2017 - 09:24:59 WIB | dibaca: 1060 pembaca

Siapa yang tidak mengenal Sabang. Nama kota pulau ini cukup tenar karena sering disebut dalam syair sebuah lagu nasional ciptaan Raden Suharjo. Selain juga menjadi simbol identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ya, dari Sabang sampai Merauke, di situ masih berjajar banyak peluang investasi termasuk di sektor properti.

Sabang adalah salah satu kota kepulauan di Provinsi Aceh, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota ini merupakan titik paling utara Indonesia, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India. Pulau Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.

Sejumlah pulau eksotik nan indah dengan pemandangan bawah laut paling menakjubkan menjadi berkah bagi Sabang. Sebut saja Pulau Klah, Pulau Rondo, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Weh tentunya. Di Pulau Weh bahkan terdapat sebuah danau air tawar yang menawan bernama Danau Aneuk Laot.

Namun sayang, keindahan itu tidak banyak menarik minat investor untuk mau menanamkan modalnya di Sabang. Meski berstatus kota administratif, namun masih banyak fasilitas pendukung kota yang belum tersedia, termasuk hotel atau resort berbintang.

Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Aceh Rahmad Yadi mengatakan, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di Aceh bahkan Indonesia, Pulau Sabang masih minim fasilitas kota terutama pusat belanja dan penginapan. Sebab itu, dia mengajak investor dan pengembang nasional untuk mau berinvestasi di pulau terujung Nusantara tersebut. Tidak komersial seperti pusat perbelanjaan, hotel dan resort, namun juga perumahan.

“Kami mengajak investor daerah maupun nasional untuk datang kemari, dan berinvestasi di sektor properti terutama membangun pusat perbelanjaan dan hotel berkelas,” kata Rahmad dalam sebuah perbincangan di Jakarta, baru-baru ini.

Dia menambahkan, saat ini kondisi keamanan di Aceh termasuk Sabang cukup kondusif, ditopang pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sektor pariwisata memang lebih menonjol di Sabang mengingat kota ini memiliki sejumlah pulau indah seperti Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Rondo, Pulau Seulako dan lain-lain.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sabang pada 2013 mencapai Rp 36 miliar, dengan 70 persen diantaranya berasal dari sektor pariwisata.

Pemprov Aceh menargetkan jumlah wisatawan yang datang ke Sabang mencapai satu juta jiwa pada 2017, sehingga kebutuhan fasilitas yang lebih baik sudah sangat dibutuhkan terlebih hotel berbintang.

“Sabang sudah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), namun kondisi fasilitas penunjangnya kurang memadai, sehingga masih butuh sentuhan investor," jelas dia.

PASAR HUNIAN


Selain properti komersial, potensi pasar residensial di Sabang juga masih sangat besar. Dengan penduduk mencapai 35 ribu jiwa, kebutuhan rumah di segmen menengah bawah di pulau tersebut terbuka lebar.

“Kami berencana menggarap pasar hunian di Sabang. Sekarang saja permintaan rumah sederhana tapak di sana sudah mencapai 5000 unit," kata pengembang muda yang sedang membangun sejumlah perumahan sederhana di Aceh tersebut.

REI Aceh sudah menjalin kerjasama dengan Pemkot Sabang untuk memasarkan rumah subsidi yang akan dibangun untuk PNS, selain rencana pembangunan rumah untuk anggota Polri.

Tahun ini, REI Aceh menargetkan pembangunan 3000 unit rumah sederhana subsidi di seluruh provinsi tersebut. Pasokan terbesar berada di Aceh Besar, Langsa, Aceh Tamiang, dan Meulaboh.

Menurut Rahmad, kondisi keamanan yang semakin kondusif dalam satu dekade terakhir mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah berjuluk “Serambi Mekkah” tersebut, sehingga mendorong juga permintaan terhadap tempat hunian yang layak.

Dia mengajak developer dari luar Aceh untuk masuk dan bersinergi dengan pengembang lokal guna memenuhi kebutuhan rumah di daerah itu. RIN