SEPUTAR PROYEK

Rumah Rp 140 Jutaan Mulai Dipasarkan di Citra Maja Raya

Administrator | Jumat, 14 September 2018 - 14:53:23 WIB | dibaca: 1142 pembaca

Foto: Istimewa

Kelompok usaha properti Ciputra Group melalui anak usahanya PT Ciputra Residence mulai awal tahun ini berencana memasarkan rumah subsidi berbasis Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) seharga Rp 140 jutaan di Citra Maja Raya di Lebak, Banten. Total ada 1.000 unit rumah yang ditawarkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut Direktur PT Ciputra Residence, Mary Octo Sihombing, sekitar 1.000 unit rumah subsidi tersebut dikembangkan setelah mendapat banyak permintaan dari masyarakat. Sebelumnya, pengembang ini juga sudah menyasar masyarakat berpenghasilan rendah dengan membangun rumah seharga Rp 100 jutaan, namun konsumen membelinya dengan bunga KPR non-subsidi.

“Sekarang kami luncurkan rumah subsidi karena infrastrukturnya sudah mulai disiapkan, sehingga meski rumah subsidi namun nanti kualitasnya tidak kalah dengan yang non-subsidi,” ungkap Octo, baru-baru ini.

Sesuai dengan syarat yang dibuat pemerintah, masyarakat yang dapat membeli rumah subsidi adalah mereka yang belum memiliki rumah sama sekali. Dengan FLPP nantinya pembeli akan memperoleh keringanan berupa uang muka hanya 1% dan bunga KPR sebesar 5% dengan tenor hingga 20 tahun.

General Manager Marketing Citra Maja Raya, Yance Onggo menyebutkan lokasi rumah subsidi yang akan dibangun tersebut berada di Citra Maja Raya tahap I yang saat ini sebagian besar kawasannya sudah terbangun.

Saat ini jumlah rumah yang sudah dan sedang dibangun di Citra Maja Raya mencapai 10.000 unit. Dimana sekitar 8.000 unit diantaranya diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Bahkan 4.000 unit sudah serah terima dan mulai dihuni.

“Di kawasan tahap I ini selain rumah akan dibangun juga pasar modern, sport club, eco park, water park, dan theme park. Termasuk fasilitas pendidikan,” ungkap Yance.

Proyek Citra Maja Raya merupakan proyek joint operation antara PT Ciputra Residence, PT Hanson International Tbk, dan PT Putra Asih Laksana yang mulai dibangun sejak 2015. Keseluruhan total lahan proyek tersebut mencapai 2.000 hektar, dimana 730 hektar diantaranya sudah dikembangkan.

Diresmikan Dua Menteri
Peresmian proyek Citra Maja Raya dilakukan dua menteri yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Sabtu (18/11). Citra Maja Raya merupakan kota mandiri yang mengusung konsep hunian yang didukung akses transportasi atau transit oriented development (TOD) dengan memanfaatkan keberadaan jalur rel Jakarta – Rangkasbitung, yang diharapkan bisa mendukung Program Sejuta Rumah (PSR).

Kota Mandiri Citra Maja Raya diharapkan menjadi cikal bakal dan ikon bertumbuhnya Kota Baru Publik Maja yang dicanangkan pemerintah.

Founder Ciputra Group, Ir Ciputra mengatakan pembangunan Citra Maja Raya merupakan langkah nyata Ciputra Group dalam upaya mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan kota baru Maja yang masuk dalam salah satu dari 10 kota baru yang dicanangkan pemerintah.

Tidak hanya melengkapi diri dengan berbagai infrastrukturnya. Ciputra Group juga menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sebagai upaya untuk mengurangi jumlah backlog yag saat ini telah mencapai lebih dari 13 ribu unit per tahunnya.

“Dari total 10.000 rumah yang telah dibangun sejak proyek ini dimulai 2015 silam, 8.000 rumah di antaranya dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu akan dibangun lagi 1.000 rumah MBR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),” ungkap Ciputra.

Direktur Utama PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata menambahkan pengembangan rumah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah merupakan upaya perusahaan mendukung pemerintah dalam mewujudkan Program Sejuta Rumah (PSR).

“Lebih jauh dari itu, kami tidak hanya mengembangkan kawasan perumahan skala kota, namun Citra Maja Raya dalam master plan-nya disiapkan sebagai kota baru terpadu, yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas skala kota untuk memenuhi kebutuhan penghuni dan masyarakat sekitarnya,” papar dia.

Kota terpadu ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk masyarakat, dari sport club, water park, outlet retail, shuttle bus, subterminal, ruang terbuka hijau, hingga fasilitas kesehatan.

Dukungan Pemerintah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan Citra Maja merupakan satu dari 10 proyek kota mandiri yang akan dikembangkan pemerintah. Kawasan permukiman yang dibangun sejak 2015 itu diperkirakan akan menampung hingga 1,2 juta jiwa saat sudah rampung.

“Jadi bukan Citra Maja Raya saja, tapi kota Maja di sebelah barat Jakarta ini untuk menahan urbanisasi supaya orang tidak perlu ke Jakarta,” ujar Basuki.

Menteri Basuki menambahkan untuk mendukung Kota Publik Maja seluas total 15.000 hektar, Kementerian PUPR akan mendukung akses transportasi menuju lokasi Kota Baru Maja, baik pembangunan jalan arteri dari Pamulang - Parung Panjang - Maja, maupun jalan tol Serpong-Balaraja dan Serang-Panimbang yang akan dikembangkan oleh pihak swasta.

Disamping itu Kota Publik Maja akan didukung oleh Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPA) Rangkasbitung. Pada tahap awal akan dibangun IPA dengan kapasitas 50 liter per detik yang melayani 4000 jiwa. Untuk pemenuhan kebutuhan air baku akan diambil sebagian dari 2000 liter/detik suplai Bendungan Karian untuk Kabupaten Lebak yang saat akan selesai tahun 2019.

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan untuk mendukung konsep TOD di Maja, pemerintah pusat berencana membangun jalur kereta api ganda atau double track dari Jakarta hingga Merak. Sejauh ini, ungkap dia, jalur kereta yang dilalui commuter line baru menghubungkan antara Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Rangkasbitung.

“Di Banten kami sedang inisiasi untuk melanjutkan kereta api double track sampai ke Serang bahkan sampai ujung di Merak,” ungkap Budi.

Dia menambahkan, dengan adanya pengembangan kota baru seperti Citra Maja Raya diharapkan dapat mendorong kota-kota di sekitar Jakarta menjadi lebih mandiri. Oleh karena itu, dia mengharapkan pihak swasta tidak hanya terlibat dalam proyek pembangunan sebagai kontraktor atau investor, melainkan terlibat aktif dalam mengkritisi aturan yang dapat menghambat investasi.

“Dekat-dekatlah dengan kami dalam merencanakan semuanya. Bapak Presiden selalu mengingatkan supaya kami sejalan dengan swasta. Kita ajak REI melihat aturan yang ada, sehingga semua dapat berjalan secara optimal,” kata Budi.

Selain Maja di Banten, kawasan kota mandiri baru lain yang akan dikembangkan pemerintah antara lain Pontianak (Kalimantan Barat), Padang (Sumatera Barat), Palembang (Sumatera Selatan), Tanjung Selor (Kalimantan Utara), Manado (Sulawesi Utara), Jayapura (Papua), Sorong (Papua Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Banjarbaru di Kalimantan Selatan. RIN