TEROBOSAN

Gandeng Perum Jamkrindo

REI Fokus Perkuat Permodalan Anggota

Administrator | Rabu, 14 November 2018 - 14:02:45 WIB | dibaca: 948 pembaca

Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) serius mengatasi masalah keterbatasan permodalan sekitar 4.000 perusahaan anggotanya yang mayoritas membangun rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Langkah ini untuk memacu daya pasok pengembang dalam mendukung Program Sejuta Rumah.

Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengungkapkan, guna menjamin sisi suplai, REI telah menggandeng Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk memberikan penjaminan kredit kepada pengembang anggota REI berskala Usaha Kecil Menengah dan Mikro, serta Koperasi (UMKM-K) di seluruh Indonesia.

“Diharapkan kerja sama dengan Jamkrindo dapat membantu pengembang yang berskala UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan dan memberikan keyakinan bagi perbankan untuk memberikan kredit karena adanya jaminan dari Perum Jamkrindo,” kata Eman, demikian dia akrab dipanggil kepada wartawan usai MoU dengan Perum Jamkrindo di Hotel Veranda Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, maka seluruh anggota REI dapat mengakses sumber pembiayaan kepada lembaga keuangan bank maupun non-bank untuk proyek-proyek yang akan dan atau sedang dikerjakan melalui fasilitas penjaminan yang dimiliki oleh Perum Jamkrindo baik penjaminan cash loan maupun non-cash loan.

MoU dihadiri Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata, Dirut Perum Jamkrindo Randi Anto, Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Amin Mas’udi, Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Sulis Usdoko, Sekretaris Jenderal DPP REI Paulus Totok Lusida dan disaksikan pengurus DPD REI Se-Indonesia.

Menurut Eman, upaya menyiapkan berbagai akses pembiayaan kepada anggota REI khususnya yang membangun rumah bersubsidi merupakan salah satu program strategis kepengurusan REI saat ini. Dirinya mengaku memberi perhatian besar supaya pengembang rumah subsidi dapat terus membangun sehingga misi mulia memenuhi rumah rakyat dapat terpenuhi.

REI, ungkap Eman, akan terus memikirkan terobosan lainnya untuk mendukung pembiayaan modal kerja demi bagi anggota REI. Dengan jumlah anggota lebih dari 4.500 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, sekitar 80 persen di antaranya merupakan pengembang rumah menengah bawah.

“(Permodalan) pengembang lebih kuat dan tentunya bisa lari lebih kencang membangun rumah rakyat. Ini luar biasa karena tanpa jaminan aset tanah pun tetap dijamin dan bisa memperoleh kredit bank,” tegas Eman. Asosiasi, kata dia, tidak akan main-main dan segera membentuk kelompok kerja (pokja) khusus untuk mendampingi anggota yang mengalami kendala dalam pembiayaan termasuk implementasi kerja sama dengan Jamkrindo.

Ikut Atasi Backlog
Dirut Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan, kerjasama dengan REI ini merupakan salah satu solusi konkret membangun sinergi BUMN dengan swasta dalam mendukung Program Sejuta Rumah, di mana saat ini masih terdapat kendala dari para pengembang dalam mengakses sumber pembiayaan.

“Ini merupakan bentuk sinergi dalam mendukung para pelaku UMKM-K yang feasible but not yet bankable untuk mengembangkan usahanya. Produk Penjaminan Perum Jamkrindo dapat memenuhi semua kebutuhan penjaminan dalam mengembangkan sektor properti bersubsidi maupun non subsidi,” tutur Randi.

Dengan kerja sama yang saling menguntungkan akan menghilangkan keraguan dari para kreditur untuk menyalurkan pembiayaan kepada para pengembang anggota REI yang membutuhkan modal karena ada jaminan dari Perum Jamkrindo. Dia berharap kerja sama ini menjadi salah satu solusi mengatasi backlog perumahan.

Menurut Randi, dengan adanya penjaminan dari Jamkrindo diharapkan bank juga dapat menerapkan suku bunga kredit konstruksi (modal kerja) yang lebih rendah kepada anggota REI.

“Bila seluruh persyaratan sudah dipenuhi, maka dalam jangka waktu 10 hari kerja penjaminan sudah dapat diberikan,” tutupnya.

Dia menambahkan, Perum Jamkrindo tetap berpedoman pada visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan penjaminan terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional. Sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat mandat dari pemerintah untuk membidangi usaha penjaminan dan pahlawan bagi para pelaku UMKMK.

Sektor UMKM memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap perekonomian cukup besar mencapai 61,41 persen, akan tetapi ironisnya hanya 22 persen yang memiliki akses kredit ke perbankan sisanya tidak belum tersentuh lantaran feasible but not bankable.

Selama tahun 2017, Perum Jamkrindo berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,02 triliun meningkat dari tahun sebelumnya Rp 941,4 miliar. Demikian juga aset perusahaan tumbuh dari Rp 13,4 triliun pada 2016 menjadi Rp 14,6 triliun pada 2017.

Perum Jamkrindo juga meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan tahun 2017, berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Grace, Karunawan (HGK) member of TIAG yang dilansir pada Rabu 28 Februari 2018.

Dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perum Jamkrindo dibawah Direktur Utama Randi Anto meraih predikat dengan kualifikasi sangat baik dan berdasarkan sertifikasi PEFINDO (Credit Rating Agency) berperingkat AA Plus. (Rinaldi)