INFO DPD REI

Penjualan Rumah Subsidi di Kalbar Masih Normal

Administrator | Rabu, 18 Maret 2020 - 14:11:27 WIB | dibaca: 738 pembaca

Foto: Istimewa

PONTIANAK – Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Barat, Isnaini menyebut, penjualan perumahan rumah, utamanya peruntukkan MBR masih normal di provinsi ini. Kendati isu Corona telah menghantam berbagai sektor ekonomi di dunia, tak terkecuali Indonesia. “Belum ada dampak kalau kita lihat. Penjualan perumahan masih normal saja. Tidak juga naik tinggi. Tetapi tidak juga turun banyak,” ujarnya kepada Pontianak Post, kemarin (6/3).

Menurut dia, ketakutan akan kurangnya pasokan dan naiknya harga bahan bangunan di Kalbar belum terjadi. Hal ini membuat proses pembangunan belum menemui kendala. “Kemungkinan stok lama masih banyak. Atau memang keran impor untuk bahan baku yang dari luar sudah mulai dibuka, kita belum dalami,” sebut dia.

Namun kata dia, apabila wabah Corona tak berkepanjangan di seluruh dunia, akan berbahaya bagi sektor properti. Aktivitas ekonomi akan menurun, sehingga konsumsi dan daya beli anjlok. Belum lagi kenaikan harga bahan baku akibat kurangnya pasokan. Hal ini akan merembet kepada kebangkrutan sektor properti, kelancaran pembayaran kredi, pengurangan karyawan hingga PHK massal. “Tentu kita berharap yang terbaik. Semoga virus Corona di seluruh dunia segera dapat diatasi. Dan ekonomi berjalan normal,” ucap dia.

REI sendiri menargetkan mampu membangun 7.900 rumah di Kalbar. Paling banyak perumahan tersebut dibangun di Kabupaten Kubu Raya. Lantaran lokasinya yang tak jauh dari pusat ekonomi dan ibu kota provinsi. Selain itu lahan di Kubu Raya juga relatif lebih murah ketimbang di Pontianak, sehingga secara kalkulasi masih masuk untuk dibangunkan perumahan bersubsidi.

Ke depan, tegas dia, REI akan terus mendukung pemerintah dalam membangun dan menyediakan hunian layak huni kepada masyarakat. Hanya saja, kata dia, pemerintah harus melakukan usaha lebih demi mewujudkan hal tersebut. Salah satunya permudahan perizinan dan perpajakan.

“Harus ada terobosan pajak untuk rumah MBR. Dimana untuk mempercepat pembangunan rumah rakyat, REI memperjuangkan adanya relaksasi dibidang perpajakan bagi rumah MBR. Sehingga rumah-rumah yang dijual untuk konsumen MBR dapat lebih terjangkau,” sebut dia.

REI juga berharap pemerintah senantiasa mendukung bisnis properti secara konkrit terutama terkait perizinan di daerah, karena terbukti industri ini dapat menjadi stimulan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor riil. (ars)

Sumber: