Kilas Berita

Pengembang Ini Bersiap Lakukan IPO di 2020

Administrator | Kamis, 09 Juli 2020 - 10:47:59 WIB | dibaca: 335 pembaca

Foto: Istimewa

PT Perintis Triniti Properti atau Triniti Land berencana untuk melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering/IPO). Triniti akan melepas 1,09 miliar saham baru ke publik atau setara dengan 25% dari seluruh modal disetor perseroan usai IPO yang ditawarkan dengan harga Rp 200 - 250 per saham, serta konversi Mandatory Convertible Bond (MCB).

Targetnya, perusahaan dapat mengantongi dana dari hasil IPO antara Rp 218 miliar hingga Rp 273 miliar.

President & CEO Perintis Triniti Properti, Ishak Chandra menjelaskan, sebagian dari dana hasil IPO akan diberikan kepada entitas anak, yaitu PT Triniti Menara Serpong (TMS) dan PT Puri Triniti Batam masing-masing sebesar 35%.

“Sisa dari dana IPO yang sebesar 30%, akan digunakan untuk biaya pengem-bangan dan modal kerja perseroan yang berupa biaya operasional,” kata Ishak dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/12).

Dia menambahkan, dana tersebut akan digunakan kedua anak usaha perusahaan sebagai tambahan modal kerja untuk menggarap proyek apartemen Collins Boulevard di Serpong dan Marc’s Boulevard di Batam. Proyek di Batam merupakan mix used atau gabungan antara perumahan tapak dan apartemen.

Selain itu, kata Ishak, ke depan Triniti Land akan mulai mencari pendapatan berulang (recurring income) untuk memperkuat bisnis inti perseroan. Recurring income tersebut akan berasal dari bisnis mal, perkantoran dan hotel. Akan tetapi, dari ketiga bisnis baru yang akan Triniti Land Jajaki, Ishak mengatakan perseroan tak akan terlalu agresif mengembangkan ketiga recurring income tersebut. “Mal kita akan bangun yang kecil saja karena untuk support bisnis inti. Begitu juga dengan perkantoran,” tutur Ishak.

Sementara untuk bisnis hotel, Ishak mengatakan Triniti Land akan masuk ke pengembangan hotel bintang empat atau lima. Sebab, bisnis tersebut akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan budget hotel.

Masa penawaran awal saham akan dilakukan hingga 18 Desember 2019. Sedangkan untuk masa penawaran umum yaitu periode 2-8 Januari 2020. Sementara saham perdana akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2020.

Triniti Land menggunakan laporan keuangan Juni 2019 dalam mengeksekusi aksi korporasi ini. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Royal Investium Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi dari gelaran tersebut. Nantinya perserian akan mendapatkan kode emiten TRIN.

Founder Triniti Land Bong Chandra optimis industri properti masih memiliki peluang karena masih ada pasar potensial yaitu anak muda generasi awal milenial dengan rentang usia 30-35 tahun. Menurut dia, beberapa proyek Triniti Land menggusung konsep yang relevan dengan target pasar milenial. “Berbeda dengan generasi millenial pada umumnya, mereka sudah memiliki kondisi finansial yang independen,” katanya. (Teti Purwanti)