SEPUTAR DAERAH

Joko Suranto Usung Lima Program Kerja di REI Jawa Barat

Administrator | Kamis, 28 Juni 2018 - 14:44:15 WIB | dibaca: 3832 pembaca

Musyawarah Daerah (Musda) XI REI Jawa Barat mendaulat Joko Suranto sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Jawa Barat periode 2017-2020 menggantikan Irfan Firmansyah. Dalam tiga tahun ke depan masa kepemimpinannya, Joko mengusung lima program kerja prioritas.

Mantan Sekretaris DPD REI Jawa Barat di periode sebelumnya itu mengatakan untuk mewujudkan visi dan misinya, ada lima program kerja yang digagas dan menjadi prioritas dirinya ke depan bersama pengurus baru REI Jabar. Program kerja yang dimaksud yaitu, mendekatkan dan merekatkan sesama anggota REI, mendorong iimplementasi PP Nomor 64 Tahun 2016 dengan meminimalisasi dampak negatif terhadap anggota, serta mendorong Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebagai bagian dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebelum terbentuk lembaga yang definitif di pemerintah daerah.

Kemudian mendorong kemudahan sertifikasi developer anggota REI dan mengupayakan perpajakan serta perizinan yang lebih bersahabat.

'Program kerja kepengurusan DPD REI Jawa Barat ini sejalan dengan fungsi REI yaitu mengatur, menyampaikan pesan, memimpin serta kemitraan baik dari sisi internal ke anggota maupun eksternal ke seluruh stakeholder. Untuk itu, saya mohon dukungan dari para senior, anggota REI, maupun DPP REI untuk dapat menjalankan program kerja ini nantinya,' ungkap Joko usai dilantik Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata di The Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (29/11).

Soelaeman yang akrab dipanggil Eman menegaskan tema yang diusung Musda XI REI Jawa Barat yaitu 'Pengaruh Pembangunan Infrastruktur dan Kebijakan Pemerintah terhadap Bisnis Properti' sangat tepat dengan situasi yang berkembang akhir-akhir ini.

'Ada 174 industri ikutan yang mengikuti industri properti, yang menciptakan investasi baru, pembayar pajak, serta menciptakan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar. Kita harus sinergi dengan Pemerintah dan seluruh stakeholders untuk melaksanakan pembangunan di negeri ini," ujar dia.

Eman menambahkan, industri properti saat ini dalam kondisi kurang baik. Untuk itu, dia mengajak seluruh elemen di organisasi REI agar bekerjasama bahu-membahu guna menuntaskan berbagai persoalan yang ada. Menurut dia, REI membutuhkan tenaga dan waktu untuk bisa berhasil dengan banyaknya pekerjaan rumah di sektor perumahan.

"Saya yakin banyak dari sumberdaya di DPD yang bisa ikut membantu tugas-tugas di DPP REI," papar Eman seraya menambahkan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu DPD anchor di Indonesia selain DPD REI DKI Jakarta dan DPD REI Jawa Timur.

Bagi wajah baru di kepengurusan DPD REI Jawa Barat periode 2017-2020, Eman juga mengimbau untuk pro aktif dalam bekerjasama demi membesarkan organisasi REI di daerah.

"Kita bisa menciptakan suasana kebatinan yang sama dan tidak perlu bersedih hati. Kita semua bisa berkarya untuk negeri ini. REI bisa menjadi salah satu tonggak organisasi besar di Indonesia dan memberi manfaat bagi negeri," tandas Eman.

Puji Pengembang
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dalam sambutannya saat membuka pelaksanaan Musda REI Jabar melontarkan pujian atas upaya pelaku pembangunan perumahan yang sudah ikut menata lingkungan di setiap lokasi properti yang dikembangkan.

Sebab, pengembangan kawasan perumahan yang tertata dengan baik mampu berkontribusi terhadap upaya perbaikan tata ruang perkotaan dan pedesaan, sehingga meningkatkan kebahagiaan bagi penghuninya.

"Penataan perumahan lewat pengusahaan seperti ini akan lebih tertata dibandingkan dengan bila masyarakat membuat rumah masingmasing satu per satu. Dan kelihatannya semrawutnya perkotaan kita, semrawutnya perkampungan kita gara-gara perumahannya masing-masing dibuat tanpa perencanaan bersama," kata Aher. 

Kehadiran pelaku usaha yang membangun perumahan rakyat, ungkap dia, sangat penting untuk mendatangkan kebahagiaan bagi masyarakat. BRN