INFRASTRUKTUR

Jalan Tol Semarang-Demak Dibangun di Atas Tanggul Laut

Administrator | Jumat, 13 Januari 2023 - 09:52:09 WIB | dibaca: 309 pembaca

Jalan Tol Semarang-Demak (Foto: Kementerian PUPR)

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak di Provinsi Jawa Tengah diharapkan semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi di wilayah demak.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berpesan agar pembangunan tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruk-si, aspek waktu, dan aspek keuangan. Apalagi, sebagian tol ini dibangun di atas perairan. 

“Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan,” ujar Menteri Basuki saat meninjau progres pembangunan tol Semarang- Demak, Senin (4/7/2022). 

Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/ Kaigawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun. 

Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Pembangunan Peru-mahan Semarang Demak. 

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pem-bangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C. 

Pada seksi 1 juga tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 % dan diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga dua lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang dikerjakan pada Januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan. 

Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

“Diharapkan dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang meng-akibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir 2023 dengan ter-bangunnya tanggul hingga empat lapis tim-bunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan,” kata Menteri PUPR. 

Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4% dan ditargetkan rampung akhir 2022. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Mara-tama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT Vira-ma Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,7 triliun. 

Tol Getaci 
Di Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR juga akan memulai pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) pada akhir tahun ini. Tol ini akan menghubungkan dua wilayah yakni Jawa Te-ngah dan Jawa Barat. 

“Dalam pelaksanaan pembangunan tol Getaci saya mengingatkan cepat is a must but not sufficient. Tetap harus menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak merusak bukit-bukit yang ada. Selain itu juga agar menghindari memotong pohon yang tidak perlu,” pinta Menteri Basuki. 

Dikatakan, jalan tol Getaci khususnya di wilayah Gedebage struktur geologinya cukup rumit dengan banyak batuan gunung yang rawan longsoran, sehingga perlu penanganan khusus selama proses konstruksi. 

Pembangunan tol Getaci untuk memper-lancar konektivitas dan meningkatkan per-ekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat. Konektivitas di kawasan tersebut semakin menurun karena kepadatan lalu lintas seperti sekarang dari Tasik ke Bandung yang jaraknya hanya 100 km bisa mencapai 3 jam. Maka, kebutuhan akan jalan bebas ham-batan merupakan suatu keniscayaan. 

Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km. Ini sekaligus menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia. 

Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Pro-yek Strategis Nasional. Pembangunannya membutuhkan investasi sekitar Rp56 triliun dan dibagi menjadi dua tahap. 

Tahap pertama Gedebage – Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya – Cila-cap konstruksinya dimulai pada 2027 dan se-lesai di 2029. (Rinaldi)


Sumber: