INFRASTRUKTUR

Jalan Tol Penunjang Industri dan Pariwisata Jadi Prioritas

Administrator | Selasa, 08 Maret 2022 - 11:09:40 WIB | dibaca: 249 pembaca

Foto: Kementerian PUPR

Pembangunan ruas Tol Manado-Bitung sangat penting bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Manado-Bitung-Likupang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan selain tol Manado-Bitung sedang dilaksanakan juga pembangunan berbagai infrastruktur pendukung lain seperti jalan akses Manado-Likupang, Jembatan Marinsow, SPAM Malalayang, TPA Mamitarang dan pengendali banjir.

“Khusus jalan tol, nantinya akan memberikan kemudahan akses barang dan jasa ke KEK Bitung dan Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur,” kata Menteri Basuki.

Salah satu ruas tol yang akan rampung dalam waktu dekat pada akhir Desember 2021 adalah tol Manado-Bitung Seksi 2B Danowudo–Bitung sepanjang 13,5 kilometer (km), menyusul ruas Manado-Danowudu sepanjang 26 km yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September 2020 lalu.

Berdasarkan data, untuk Seksi 2B Danowudu-Bitung saat ini progres konstruksinya sudah 96.04% dengan pekerjaan yang tersisa berupa pengecoran deckslab Jembatan Ranowulu, erection girder pada beberapa lokasi overpass serta beberapa pekerjaan minor lainnya seperti pekerjaan saluran, pasangan batu bronjong sabodam, pekerjaan jalan akses Maramis & RA Kartini, serta pekerjaan pengaspalan Tapper di simpang sebidang Bitung dan Jembatan Maramis.

Dengan tersambung seluruh jalan tol Manado-Bitung akan dapat mengurangi beban jalan arteri nasional yang kondisinya semakin padat akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan aktivitas perekonomian untuk menunjang kegiatan perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Rampungnya tol sepanjang 40 km tersebut akan memangkas waktu tempuh Manado-Bitung dari saat ini rata-rata 1,5 jam menjadi hanya 30 menit.

Jalan tol ini terintegrasi dengan kawasan industri dan pariwisata sehingga akses lebih mudah dijangkau. Biaya logistik dari Pelabuhan Bitung dapat ditekan, agar KEK Bitung dapat lebih maju. Kawasan pariwisata juga akan semakin mudah dijangkau, sehingga diharapkan pariwisata di Sulut berkembang lebih baik pasca pandemi.

Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 5,12 triliun, dimana konstruksi pada ruas Manado-Airmadidi sepanjang 15 km didanai oleh APBN, sedangkan ruas Airmadidi-Bitung sepanjang 25 km dilaksanakan oleh BUJT PT Jasa Marga Manado-Bitung.

Sedangkan KEK Bitung dengan total area seluas 534 Ha telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014. KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik.

Pariwisata Banten
Akses konektivitas pariwisata dan industri lain yang segera dituntaskan pemerintah adalah jalan tol Serang-Panimbang. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian tol Serang-Panimbang Seksi 1 (Ruas Serang-Rangkasbitung) di Serang, Selasa (16/11/2021).

“Hari ini jalan tol Serang-Panimbang Seksi I, Ruas Serang-Rangkas-bitung telah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan. Saya yakin ini akan jadi pengungkit perekonomian Provinsi Banten khususnya di sekitar jalan tol ini yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” ungkap Presiden Jokowi.

Menurut dia, setelah pembangunan tol Serang-Panimbang Seksi 1 ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24 kilometer serta Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer. Tol ini ditargetkan tuntas pada akhir 2023.

Jalan tol Serang-Panimbang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dikerjakan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Tol ini memiliki panjang jalan dari Kota Serang hingga Panimbang yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang sejauh 83,67 kilometer, dan melintasi tiga daerah, yaitu Serang, Lebak, dan Pandeglang.

Selain untuk meningkatkan konektivitas, tujuan dari pembangunan jalan tol ini untuk mengembangkan bagian selatan Provinsi Banten terutama potensi pariwisata yang berada di daerah Pandeglang-Lebak termasuk Tanjung Lesung.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga menambahkan, jalan tol Serang-Panimbang merupakan infrastruktur yang sangat penting terutama untuk meningkatkan ekonomi di Kabupaten Lebak khususnya kawasan pariwisata. Kabupaten Lebak saat ini memiliki visi sebagai destinasi pariwisata Nasional berbasis potensi lokal,” kata dia.

Iti menyebutkan keberadaan jalan tol ini jarak tempuh dari Rangkasbitung menuju Jakarta hanya 1 sampai 1,5 jam. Hal ini akan memberikan dampak positif untuk perekonomian masyarakat Banten khususnya di Kabupaten Lebak.

Jalan tol Serang-Panimbang Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung) resmi beroperasi tanpa dikenakan tarif sejak 17 November 2021 hingga 1 Desember 2021. Setelah dilakukan open traffic, pengguna jalan tol yang berasal dari Rangkasbitung sudah dapat melintasi jalan tol sepanjang 26,5 kilometer menuju ke arah Serang maupun sebaliknya.

Pengguna jalan tol yang akan melintasi jalan tol ini tidak akan dikenakan tarif tetapi pengguna jalan tol tetap harus melakukan tapping menggunakan uang elektronik ketika hendak melintasi gerbang tol.

Badan Pengatur jalan tol (BPJT) menyebutkan open traffic merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama BUJT dan stakeholder terkait untuk memberikan informasi jalan tol bagi masyarakat. (Rinaldi)
 
Sumber: