INFO DPD REI

Industri Properti Bangkit

Administrator | Selasa, 08 September 2020 - 13:28:43 WIB | dibaca: 441 pembaca

Makassar - Permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mulai tumbuh. Ini menjadi sinyal baik untuk pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020. SURVEI Bank Indonesia (BI) mencatat pada triwulan III-2020 kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan permintaan kredit baru pada triwulan III-2020 sebesar 50,4 persen lebih tinggi dibandingkan -33,9 persen.

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit triwulan III-2020 adalah kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Nah, untuk kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen menjadi prioritas utama.

“Saat ini relatif lebih baik dari triwulan lalu dengan tidak lagi PSBB,” ucap Direktur Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulawesi Selatan, Endang Kurnia Saputra, kemarin.

Sejalan dengan itu, kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih longgar. Sebagaimana terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 3,9 persen di triwulan III-2020. Lebih rendah dibandingkan 34,4 persen pada triwulan sebelumnya.

Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq menjelaskan, KPR memang mulai mencatat peningkatan dibandingkan triwulan II lalu. Meskipun perbandingan secara tahun belum sama.

“Saat ini mulai normal kembali. Sudah banyak aktivitas, yang dirumahkan sudah kembali dipanggil kerja lagi. Jadi masyarakat sudah ada penghasilan lagi,” nilainya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesi Network Grup).

Selain itu, perbankan juga tidak seselektif lagi seperti awal pandemi. “Wiraswasta dulu tidak bisa. Sekarang sudah bisa,” paparnya.

Wakil Ketua DPD REI Sulsel Bidang Promosi dan Pameran, Mustajab Mudji menambahkan, semenjak dibukanya PSBB memang grafiknya jauh membaik. Saat PSBB memang tidak ada orang yang mau datang ke lokasi lihat unit.

Sementara kecenderungan masyarakat masih lebih sening berinteraksi secara langsung. Belum familiar secara daring.

Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga jadi faktor pendorongnya. “Jadi perbankan juga ikut monitor sektor yang dapat PEN. Seperti kemarin kan yang banyak dapat UMKM, makanya kita juga sasar ke sektor itu,” terangnya. 

Sumber: