SEPUTAR PROYEK

ICE BSD Dapat “World Gold Award" di Ajang Sejagat

Administrator | Senin, 06 November 2017 - 11:02:13 WIB | dibaca: 1826 pembaca

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan kelompok usaha properti terkemuka nasional, Sinar Mas Land. Pengembang ini membuktikan diri menjadi yang terbaik di tingkat internasional dalam melahirkan karya-karya produk properti kelas dunia.

Sinar Mas Land di tahun ini sekaligus memperoleh penghargaan di dua ajang internasional bergengsi yaitu FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2017 dan Asia Pacific Property Award 2017. Kedua ajang bergengsi ini adalah event penghargaan rutin internasional yang menjadi tolak ukur prestasi tertinggi di industri properti sejagat.

Di ajang FIABCI World Prix d’ Excellent Awards 2017 yang berlangsung di Centre De Congresso, Andorra La Vella pada 26-28 Mei 2017, penghargaan yang berhasil diraih Sinar Mas Land adalah Gold World Award kategori Purpose Built Indonesia untuk Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City. Ini sejalan dengan tema yang diusung FIABCI yakni “Smart City, Smart buildings”.

Penghargaan diterima langsung Direktur Sinar Mas Land, Ignesjz Kemalawarta yang disaksikan Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata dan Sekretaris Jenderal REI Paulus Totok Lusida, serta sekitar 550 peserta dari 66 negara anggota FIABCI Dunia.

“Kami berterimakasih dan bangga bisa memperoleh penghargaan dan apresiasi dari lembaga yang independen, dimana penjurian dilakukan oleh 50 juri dari kalangan profesional real estat dari 32 negara dan judge panel dari 12 negara. Ini membuktikan ICE BSD City diakui kehandalannya sebagai operator MICE kelas dunia,” kata Ignesjz kepada Majalah Realestat, baru-baru ini.

ICE BSD yang merupakan proyek kerjasama dengan Kompas Gramedia/Medialand, dinilai memiliki banyak keunggulan baik dari segi arsitektur, desain, konstruksi, pemasaran, pengelolaan keuangan, manajemen lingkungan hingga kemanfaatan bagi pengguna.

Diungkapkan, design dan konstruksi proyek besutan Sinar Mas Land ini menggunakan kabel tarik untuk menciptakan ruang yang bebas kolom 48 x 90 meter persegi per modul sehingga konstruksinya ringan karena kekuatan struktur ditarik di atas.

Dari sisi desain, ICE BSD dinilai menyediakan berbagai luasan untuk kebutuhan convention dan rapat rapat, penciptaan interior yang mengambil tema lokal batik, lansekap lokal, serta memelihara tingkat penghematan energi melalui berbagai strategi seperti penentuan kaca, kanopi, perlindungan panas dari atap sistem AC dan tentunya pemilihan jenis lampu hemat energi.

Kemudian jaringan utilities diatur dibawah lantai dari mulai untuk kabel TV, listrik, air dan lain lain tanpa banyak menggunakan sambungan tambahan yang mengganggu estetika saat dipakai untuk kegiatan pameran.

“Selain itu penyatuan ruang convention dengan hotel juga memudahkan akses bagi peserta pameran yang menginap,” papar Ignesjz yang juga merupakan Wakil Ketua Umum DPP REI.

Dari segi pilihan lokasi, kelak ICE BSD akan dihubungkan dengan akses tol Serpong-Balaraja melalui interchange tol, serta moda transportasi massal berupa kereta api dan jalur tol langsung ke Bandara Soekarno-Hatta. Akses ini memudahkan mobilisasi peserta maupun pengunjung pameran.

Sebagai produk properti berkelas dunia, ICE BSD sudah menerapkan prinsip sustainable development yang sejalan dengan konsep green building. Dimulai dari tata letak, pemilihan material site dan landscape, penggunaan kaca, minimalisasi suhu panas dari luar, pemilihan lampu hemat energi, sistem AC yang menggunakan Coeficient of Performance yang tinggi, penggunaan air untuk mendinginkan micro climate, serta pemakaian material yang mendukung indoor health.

DUKUNGAN PASAR YANG KUAT
Presiden Direktur ICE BSD, Ryan Adrian menjelaskan bahwa pasar Meetings, Insentives, Conference and Exhibitions (MICE) di Indonesia memiliki potensi besar dengan dukungan pasat yang kuat. Hal itu seiring dengan berkembangnya perekonomian secara nasional dan regional. Secara internasional, ungkap dia, bisnis MICE masih mengalami pertumbuhan sekitar 4% pada 2016, sedangkan secara regional tumbuh 6%.

“Di Indonesia sendiri walaupun tekanan ekonomi yang terjadi selama tahun 2015 dan 2016, bisnis MICE masih mengalami pertumbuhan sekitar 3%,” ungkap Ryan. Dengan gencarnya pasar MICE, bagaimana strategi ICE BSD untuk tetap eksis dan berkembang maju?

Menurut Ryan, fasilitas dan produk venue yang dimiliki ICE BSD saat ini adalah yang terbaik di Indonesia, dengan pelayanan yang bertaraf Internasional sehingga ICE sangat kompetitif terhadap produk venue dengan jenis yang sama.

Review publik juga menunjukan bahwa saat ini tingkat kepuasan pelanggan menunjukan peringkat pertama dari kompetitor yang ada. “Dan kami akan pertahankan peringkat tersebut,” kata Ryan mantap. RIN