SEPUTAR DAERAH

Soesilo Efendy Komandoi REI Jatim

Gagas Modernisasi Organisasi dan Perkuat Sinergi

Administrator | Rabu, 11 November 2020 - 16:21:56 WIB | dibaca: 632 pembaca

Sejumlah program digagas ketua DPD Realestat Indonesia (DPD REI) Jawa Timur periode 2020-2023 terpilih, Soesilo Efendy, usai dilantik pada Musyawarah Daerah (Musda) XV REI Jawa Timur yang diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) dari Surabaya, Kamis (23/7/2020).

Soesilo Efendy mencanangkan sejumlah program kerja guna lebih memajukan kiprah REI di Jawa Timur. Antara lain mengupayakan modernisasi organisasi melalui pemberdayaan seluruh komisariat di wilayah kerja DPD REI Jawa Timur, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi anggota REI Jawa Timur secara periodik, serta membangun opini strategis di publik terkait kebijakan pembangunan perumahan di provinsi tersebut.

“Kami akan membangun komunikasi serta sinergi bersama pemerintah daerah, perbankan, serta stakeholder lainnya guna menumbuhkan pengembang pemula di daerah ini,” ujar Soesilo Efendy.

Dia mengimbau segenap Pengurus DPD REI Jawa Timur masa bakti 2020 – 2023 yang ikut dilantik, agar lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja demi kemajuan organisasi. Menurut Soesilo, ke depan REI Jatim menghadapi tantangan yang sangat besar, sehingga harus melayani kebutuhan seluruh anggota REI Jatim secara all out dan bersungguh-sungguh.

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida, yang hadir mengikuti prosesi Musda XV REI Jawa Timur dari lokasi acara berharap agenda rutin tiga tahunan organisasi ini dapat menghasilkan berbagai terobosan untuk semua pihak mengingat kondisi ekonomi khususnhya industri properti saat ini tidak kondusif.

“Ini harus menjadi atensi kita bersama. Kita sama-sama membangun ekonomi Indonesia, supaya maju bersama. Semoga semua berjalan dengan baik dan sukses, sehingga dapat bermanfaat bagi anggota,” kata Totok.

Sementara Ketua DPD REI Jawa Timur yang baru saja demisioner, Danny Wahid, berpesan supaya Pengurus REI Jawa Timur yang baru dilantik dapat secara sukarela memberikan sumbangsihnya bagi kemajuan organisasi.

“Jadi pengurus jangan ada kata sibuk untuk REI. Pengurus mendapat titipan amanah dari anggota, dan itu harus diemban dan dijalankan,” kata Danny Wahid.

Hal senada diungkapkan salah seorang senior REI Jawa Timur, F.X Handojo dari Komisariat Jember, yang meminta Ketua DPD REI Jawa Timur yang baru terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik.

“Kami para senior, tetap mencintai REI. Apa yang kami punya akan diberikan. Pada masa pandemi Covid-19 ini komunikasi tidak bisa dilakukan secara langsung. Tapi bisa dilakukan secara online. Ini suatu tantangan yang berat. Tapi saya yakin Soesilo bisa memegang kepercayaan yang diberikan oleh seluruh Anggota REI,” tukas Handojo.

Menanggapi pesan-pesan tersebut, Soesilo pun berujar, “saya berterimakasih kepada seluruh senior REI yang sudah memberi masukan dan pembelajaran kepada kita. Ke depan saya juga mengajak para senior untuk sering berkomunikasi dan memberi nasihat kepada pengurus”.

Kontribusi REI Jatim
Dalam kepengurusan yang baru ini, Soesilo Efendy didampingi Andi Rahmean Pohan sebagai Sekretaris dan H Mochammad Ilyas sebagai Bendahara.

Soesilo Efendy sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisariat REI Sidoarjo selama lima periode berturut-turut, sehingga cukup berpengalaman dalam memimpin organisasi perusahaan properti tertua dan terbesar di Indonesia itu.

Dia ingin REI Jatim ke depan dapat lebih bersinergi secara solutif dengan pemerintah dan berkontribusi bagi masyarakat Jawa Timur misalnya ikut dalam membantu perumusan persoalan-persoalan tata ruang dan pengembangan kota baru di Jawa Timur.

Di Kota Surabaya misalnya, ungkap Soesilo, REI Jatim telah memberikan kontribusi bagi pemerintah setempat, dengan munculnya kawasan-kawasan baru yang sekarang sudah pesat hingga ke sisi barat Surabaya. Selain itu bukti nyata kepedulian REI Jatim adalah terbangunnya underpass di kawasan Mayjen Sungkono untuk memecahkan konsentrasi kemacetan di wilayah Surabaya Barat sebagai sumbangsih anggota REI Jawa Timur.

Namun demikian, kata Soesilo, dalam perjalanannya masih banyak masalah terhadap pembangunan properti yang semakin kompleks. Mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, persoalan perizinan, pertanahan, pembiayaan, infrastruktur, maupun persoalan tata ruang. Untuk itu, peran REI Jatim juga perlu dioptimalisasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan kompleks tersebut. (Oki Baren)

Sumber: