Kilas Berita

Enam Developer Bentuk Konsorsium Koridor Timur Jakarta

Administrator | Kamis, 20 Februari 2020 - 13:45:05 WIB | dibaca: 412 pembaca

Foto: Istimewa

Kawasan timur Jakarta memang relatif agak tertinggal dibanding wilayah barat Jakarta. Selain imej kemacetan yang parah, kawasan timur juga dianggap tertinggal dari sisi infrastruktur. Tetapi itu dulu, sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah koridor Timur Jakarta.

“Karena itu, secara keseluruhan kawasan koridor timur Jakarta ini harus di branding atau disosialisasikan karena sangat banyak kelebihan yang dapat diekspose. Dari segi geografis, Timur Jakarta merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kawasan Jakarta ke berbagai kota besar yang ada di Pulau Jawa,” ungkap Pengamat Properti Ali Tranghanda di Jakarta, baru-baru ini.

Saat ini tercatat ada sekitar 10 infrastruktur baru yang sudah dan akan dibangun di koridor timur Jakarta, yaitu Elevated Toll Road, Kereta api double track, LRT, MRT , kereta cepat Jakarta Bandung, Cikampek Layang, JORR 2, Jalur Cikampek Selatan, Kereta cepat Jakarta – Surabaya, Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajadi.

Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur menyebutkan berbagai infrastruktur ini cukup lengkap dan tidak ada di wilayah barat Jakarta. Oleh karena itu, dia berkeyakinan ke depan kawasan timur Jakarta ini akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrastruktur yang masif.

“Saat ini kawasan timur tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri, namun juga wilayah pengembangan residensial,” ungkap dia.

Atas kesadaran dan mengantisipasi pengembangan koridor timur Jakarta ke depan, maka enam developer sepakat membentuk konsorsium komite koridor timur Jakarta.

Melalui komite ini diharapkan sejumlah pengembang dapat bersinergi untuk menyampaikan berbagai kelebihan atau plus point yang ada di koridor timur Jakarta.

Enam developer yang ikut bergabung dalam komite ini antara lain pengembang proyek Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang, Jababeka, Lippo Cikarang, Vasanta Innopark, Pollux, dan PP Properti.

Direktur PT Jababeka Tbk, Sutedja S. Darmono mengatakan pembentukan komite ini sebenarnya berawal dari tukar pikiran bersama antara teman-teman developer yang ada di wilayah timur Jakarta terkait permasalahan yang sama mengenai imej kawasan koridor timur Jakarta yang secara tidak langsung turut berdampak pada sisi pemasaran yaitu mengenai kemacetan dan kawasan industri. Padahal, ungkap dia, imej ini sebenarnya tidak tepat mengingat macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. (Rinaldi)