Trend

Desain Kantor Hybrid

Administrator | Senin, 22 Agustus 2022 - 11:48:25 WIB | dibaca: 233 pembaca

Foto: Istimewa

Tren hybrid working seperti bekerja-dari-rumah/bekerja di kantor membuat kebutuhan ruang kantor lebih ringkas dengan berfokus pada kolaborasi. Menurut Market Insights dari firma manajemen investasi Colliers, hybrid working mengubah fit-outs ruang kantor secara umum.

“Perusahaan yang berpikiran ke depan merintis sistem bekerjadari mana saja, serta konsep menjaga jarak telah menyebabkan lebih banyak perusahaan tradisional bergerak mengadopsi strategi kerja jarak jauh parsial atau model hybrid. Hal tersebut menyajikan cara-cara baru untuk mengatur alur kerja dan interaksi di antara karyawan,” ungkap Head of Project Management Colliers Indonesia, Hendry Sugianto dalam keterangan resminya yang dikutip dari industriproperti.com.

Hendry menuturkan, perusahaan sekarang lebih memilih untuk mengurangi area kantor antara 10% hingga 40% ketika memperbarui atau merestrukturisasi kontrak sewa mereka. Perusahaan pada umumnya tidak lagi menganggap relokasi ke gedung baru sebagai resiko besar bagi bisnis mereka.

“Mereka dapat memanfaatkan tenant market saat ini dengan mengamankan tarif sewa yang kompetitif. Landlords menjadi lebih akomodatif, bahkan menawarkan insentif menarik seperti tunjangan fit-out penyewa sebagai bagian dari kesepakatan kontrak sewa,” imbuh Hendry.

Mengingat ketersediaan ruang yang terbatas dengan prioritas yang bersaing, berkonsultasi dengan spesialis strategi tempat kerja (workplace strategy specialist) sangat ideal untuk memastikan alur kerja. Selain itu, berbagai fungsi dan protokol keselamatan dapat terintegrasi dengan baik.

Perubahan yang paling terlihat dalam desain fit-out pada kondisi saat ini, antara lain pengurangan jejak ruang kerja sebanyak 25% hingga 40% dan penghematan Opex dan Capex yang baik dalam hal properti. Selain itu, berkurangnya kantor pribadi dan bertambahnya area kerja terbuka.

Perubahan desain juga terlihat pada berkurangnya meja kerja tetap dan bertambahnya meja kerja bersama. Ada pula desain yang mendorong bertambahnya komunikasi berbagai macam ide dan diskusi informal. Kehadiran ruang kolaborasi informal atau ruang pertemuan kecil terbuka tersebar di seluruh departemen dalam kantor yang sama.

Tak hanya itu, desain juga ada perubahan di ruang pertemuan gabungan multi-fungsi untuk mengadakan acara seperti pertemuan townhall atau pelatihan. Namun, tidak semua ukuran akan cocok untuk semua dan tidak semua desain akan cocok untuk semua. (Rinaldi)


Sumber: