Kalangan pengembang membidik generasi milenial sebagai calon pembeli properti, terutama residensial baik hunian bertikal maupun rumah tapak, sebagai pasar dengan prospek cerah, bahkan di tengah pandemi Covid-19 sekalipun.

Untuk itu, kemudahan pembayaran pun menjadi salah satu persyaratan penting untuk merealisasikan pembhelian properti hunian oleh kaum milenial.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida berpandangan sebaiknya kalangan perbankan menyiapkan skema pembiayaan agar milenial dapat membeli rumah.

Dia mengemukakan milenial sekarang cenderung tidak menjadi karyawan. Mereka menghasilkan uang dari wirausaha. Di sisi lain, sebagian dari mereka juga tidak menjadikan menabung sebagai pilihan atau gaya hidup.

Dengan pertimbangan demikian, Totok menyarankan kalangan perbankanlah yang melakukan penyesuaian dengan hal itu untuk mengakomodasi milenial agar dapat membeli rumah.

Direktur PT Ciputra Development Tbk. Harun Hajadi juga mengatakan kendala kaum milenial untuk bisa membeli rumah bukanlah pada selera atau bentuk hunian, melainkan terletak pada kemampuan kaum mereka untuk membayar rumah tersebut. "Bukan di selera, tetapi di kemampuan atau keterjangkauan milenial membeli rumah tersebut," ujarnya.

Sumber:

bisnis.com