RESENSI

Ayat-Ayat Perumahan Rakyat

Administrator | Senin, 15 Oktober 2018 - 13:43:43 WIB | dibaca: 1181 pembaca

Foto: Istimewa

Penulis : Muhammad Joni
Isi : 266 Halaman
Penerbit : The HUD Institute
Cetakan : Pertama, Januari 2018
ISBN : 978-602-50-6450-0

Buku perdana karya Muhammad Joni, SH, MH ini terbit pada waktu yang tepat. Bagaimana tidak, di tengah upaya pemerintah mendorong Program Sejuta Rumah (PSR), buku ini tampil untuk memberikan banyak khasanah pengetahuan berkaitan dengan pembangunan rumah rakyat khusus yang bertautan dengan permasalahan hukum-hukum sebagai acuan membangun rumah rakyat.

Uniknya, sebagai praktisi hukum dan penulis aktif di sejumlah media massa, penulis mampu menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa ternyata rupa-rupa soal hukum tidak harus dibaca dengan kening yang berkerut. Bang Joni atau Bang MJ, demikian dia akrab disapa, mengikhtiarkan literasi hukum perumahan disajikan sebagai bacaan yang membahagiakan ala Jeremy Bentham bahwa hukum adalah jalan menemukan kebahagiaan sebanyak-banyaknya bagi semua orang tanpa batas.

Buku ini mengusung kredo bahwa manusia makhluk bermukim. Takdir manusia bertempat tinggal, menetap dalam sebuah wilayah. Karena kodrat manusia bertempat tinggal dalam rumah, maka lazimnya nama seseorang selalu melekat dengan alamat rumah dimana dia tinggal.

Buku setebal 266 halaman ini sejatinya merupakan bunga rampai, kumpulan 77 karya/opini penulis di sejumlah media massa baik online maupun media cetak yang muncul akibat keterusikkan dirinya dengan “kebisingan” mengenai tidak terciptanya ruang bermukim yang berkeadilan untuk semua. Pasalnya, rumah merupakan kebutuhan lahiriah manusia disamping pangan dan sandang.

Gagasan dan taklimat ikhwal perumahan rakyat dalam tulisan-tulisan dibuku itu disampaikan sepenuh hati dengan rumus-rumus hukum namun dalam bahasa awam.

Bang Joni adalah praktisi hukum yang sudah terlanjur hati menggeluti hukum perumahan rakyat. Tulisan di buku ini pun sudah tentu merupakan buah pergaulan dan petualangan penulis dengan para senior di bidang hukum, para ahli di bidang perumahan dan permukiman serta pergulatan penulis di organisasi sosial kemasyarakatan seperti The HUD Institute, atau Smart Property Consulting (SPC) dan Lembaga Perlindungan Konsumen Properti dan Keuangan (LP-KPK) yang ikut dia rintis.

Karena itu, tidak heran kalau isi tulisan penuh dengan luapan-luapan emosi insan penulis akan masa depan masa depan (hukum) perumahan rakyat yang memihak kepada kepentingan rakyat terlebih Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Untuk memudahkan pembaca memahami buku “Ayat Ayat Perumahan Rakyat” ini dengan ringan dan tanpa kening berkerut sesuai misi penerbitan buku yaitu supaya memudahkan pembaca mengerti norma perumahan rakyat (public housing), maka penulis membagi buku ini menjadi kamar-kamar (baca: bab) sesuai keinginan dan kebutuhan pembaca.

Buku ini terdiri atas 7 isu utama yaitu: (1) Rumah untuk Rakyat, (2) Menimbang Hunian Berimbang, (3) Geliat Perumahan, Permukiman dan Perkotaan, (4) Penyediaan Tanah untuk Perumahan dan Permukiman, (5) Menggugat Luas Lantai Rumah, (6) Ragam Ulasan Rumah Susun, serta (7) Membedah Program Sejuta Rumah.

Tema-tema di atas dipilih penulis tentu memiliki lokus dan ruang sesuai minat pembaca, jadi pembaca mau melahap tulisan yang mana dulu. Kumpulan 77 esai/opini ini diproduksi pas dengan seni hitungan almanak tanggal dan bulan kelahiran penulis yakni 7 Juli. Itu mengapa Bang Joni mengakui bahwa proses penulisan buku ini benar-benar menyentuh cita rasa tertinggi dari dalam hatinya.

Dia berharap kehadiran buku ini dapat menambah khasanah pembaca khususnya yang menggeluti sektor perumahan dan permukiman. Dan semoga memperkaya literatur buku-buku berkualitas di tengah asumsi minimnya minat baca di jaman now. Buku ini sangat layak dibaca para akademisi, pelaku usaha properti, pemerintah pusat dan daerah yang mengurusi masalah perumahan rakyat, wartawan bahkan mahasiswa di bidang perumahan (realestat). RIN