KAWASAN

Alam Sutera Makin Jadi Primadona Proyek Hunian Vertikal

Administrator | Kamis, 24 Januari 2019 - 13:43:37 WIB | dibaca: 900 pembaca

Foto: Istimewa

Kawasan Alam Sutera makin diincar banyak pengembang, terutama untuk membangun high rise building. Baik apartemen, office tower, maupun penggabungan keduanya alias small office home office (SOHO). Kawasan ini kian menarik, apalagi dengan adanya infrastruktur yang lengkap di kawasan tersebut.

PT Triniti Dinamik misalnya, sedang membangun kawasan Silicon Valley ala Indonesia dengan nilai proyek Rp 1 triliun untuk perusahaan start up di kawasan CBD Alam Sutera. Untuk pengerjaan konstruksi, perseron telah menggandeng PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) sebagai main contractor pembangunan proyek The Smith yang berlokasi di Alam Sutera, Serpong, Banten.

Direktur Utama PT Triniti Dinamik, Samuel Stepanus Huang mengatakan, The Smith merupakan salah satu proyek unggulan Triniti. Proyek kawasan terpadu (mix-used development) ini mencakup 438 unit hunian, 100 unit SOHO, dan 112 unit perkantoran.

Target pasar proyek ini adalah para pelaku bisnis rintisan atau start up. The Smith dikonsepkan menjadi seperti Silicon Valley, Amerika Serikat bagi Indonesia. The Smith telah dipasarkan sejak tahun lalu, dan saat ini penjualannya secara keseluruhan sudah mencapai 70%.

“Hingga saat ini untuk SOHO sudah terjual 70%, untuk residensial 80%, dan perkantoran 50% dari keseluruhan unit yang ada,” papar Samuel kepada wartawan usai penandantanganan kerjasama dengan PT Total Bangun Persada di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Selain jajaran direksi dan komisaris PT Triniti Dinamik, turut hadir pada acara tersebut Direktur Utama PT Total Bangun Persada, Tbk Janti Komadjaja serta Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata.

Menurut Samuel, kerjasama dengan Total merupakan upaya manajemen Triniti untuk memberikan produk berkualitas kepada konsumen. Ditambahkan, Total Bangun Persada merupakan salah satu kontraktor terkemuka di Indonesia yang memiliki reputasi baik dan berpengalaman membangun high rise building.

Total selaku kontraktor menargetkan penyelesaian proyek tersebut selama kurang lebih dua tahun. Secara keseluruhan, pembangunan The Smith ditargetkan rampung pada 2019 dan akan dilakukan serah terima secara bertahap hingga 2020 mendatang.

“Kami berharap kerjasama Total dan Triniti Dinamik untuk pembangunan The Smith dapat berjalan dengan baik,” sebut Janti.

Samuel juga mengatakan investasi pembangunan The Smith didapat dari pemilik saham dan hasil penjualan. Dia menyebut saat ini pihaknya sudah mengantongi penjualan (marketing sales) sebesar Rp 700 miliar. Hingga penjualan ini selesai, Triniti menargetkan penjualan lebih dari Rp 1 triliun. “Meski margin-nya rendah dan profit tidak seberapa, yang penting kami berkomitmen membangun sampai selesai,” kata dia.

Di awal pemasaran, The Smith dibanderol seharga Rp 18 juta per meter persegi. Seiring dengan kenaikan harga, hunian dan perkantoran saat ini dijual seharga Rp 28 juta-Rp 29 juta per meter persegi atau sekitar Rp 800 juta hingga Rp 3 miliar per unit.

Peluang Pasar
Selain PT Triniti Dinamik, pengembang lain juga membidik potensi pasar apartemen di Alam Sutera. Salah satunya Vasanta Group yang baru meluncurkan Saumata Premier setelah sebelumnya sukses menggarap Saumata dan Saumata Suites di CBD Alam Sutera.

Dengan konsep mixed-use yang akan dipasarkan untuk kalangan menengah atas, proyek ini akan terdiri dari dua tower apartemen dan kondotel dengan total 502 unit dengan tipe 1BR, 2BR, 3BR dan Penthouse. Proyek ini bernilai Rp 1,5 triliun-2 triliun dan akan selesai dalam 3 tahun-4 tahun.

Pengembang ini menargetkan segmen pekerja ekspatriat (pekerja asing) asal Korea. Karena sepanjang Tangerang hingga Serang Banten banyak perusahaan Korea yang beroperasi.

Menurut riset yang pernah dilakukan perseroan, populasi orang Korea di wilayah Tangerang hingga Serang sekitar 300 ribu orang lebih. Sehingga perseroan berencana menangkap pasar tersebut. (Teti Purwanti)