INFRASTRUKTUR

Tol Binjai-Stabat Diresmikan

684 Kilometer Tol Trans Sumatera Telah Beroperasi

Administrator | Jumat, 19 Agustus 2022 - 10:04:04 WIB | dibaca: 234 pembaca

Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Binjai - Stabat. (Foto: Kementerian PUPR)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ruas Tol Binjai-Stabat Sepanjang 11,8 kilometer (km) yang merupakan bagian dari seksi 1 jalan Tol Binjai-Langsa (131 km), Jumat (4/2/2022).

Jokowi dalam sambutannya mengatakan, jalan tol ini merupakan bagian dari tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara jika nanti sudah rampung seluruhnya. Dikatakan, jalan nasional yang tersambung antarprovinsi akan menghubungkan sentra-sentra produksi dengan potensi besar. Hal itu akan membuka peluang usaha baru terutama yang berada di koridor jalan tol.

“Tadi pagi saya baru melihat sentra produksi jeruk di Kabupaten Karo. Kalau jalan tol ini dihubungkan dengan sentra-sentra produksi perkebunan, kemudian dengan kawasan pariwisata, pertanian dan lainnya maka dalam struktur biaya dan harga komoditas akan sangat kompetitif,” ujar Jokowi.

Presiden optimis dengan kemajuan infrastruktur ini, Pemerintah akan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah. Misalnya terbangunnya ruas tol ini akan membantu akses ke Kawasan Wisata Bukit Lawang Ecotourist, Bahorok, Kawasan Wisata Tangkahan, dan Kawasan Wisata Rohani Tuan Guru, Tanjung Pura di Kabupaten Langkat. Jalan tol ini juga menjadi akses komuter dari Binjai ke Stabat, Binjai ke Medan, dan Medan ke Bandara Kualanamu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan tol Binjai-Langsa merupakan salah satu ruas prioritas dan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Trans Sumatera.

“Diharapkan dapat meningkatkan arus logistik dari Provinsi Sumatera Utara menuju Provinsi Aceh, serta mendukung pengembangan wilayah pada koridor jalan tol,” kata Menteri Basuki. Dia menyatakan, secara keseluruhan tol Trans Sumatera sepanjang 3.042 km, terdiri dari koridor utama 2.121 km dan koridor pendukung 921 km. Saat ini sepanjang 684 km pada 10 ruas telah operasi. Selanjutnya, saat ini sebanyak 8 ruas sepanjang 533 km sedang tahap konstruksi.

Dana PMN
Berdasarkan data, total dana PMN yang telah dibayarkan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) per 31 Januari 2022 untuk Trans Sumatera adalah Rp11,42 triliun. Sedangkan untuk ruas Binjai - Langsa sendiri mencapai Rp650 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan bersama Kementerian BUMN telah menyiapkan langkah-langkah untuk meyakinkan bahwa APBN PMN untuk BUMN yang mendapatkan penugasan Pemerintah harus disertai dengan kontrak kinerja sehingga meningkatkan akuntabilitas.

“Pada 2021, Hutama Karya mendapatkan PMN sebesar Rp25,2 triliun, tahun 2022 mendapat PMN sebesar Rp 23,85 triliun untuk penyelesaian sejumlah ruas tol Trans Sumatera,” jelas Menkeu Sri Mulyani.

Jalan tol Binjai-Langsa sendiri dibangun dengan nilai konstruksi Rp16,7 triliun dilaksanakan oleh PT Hutama Karya dengan progres konstruksi ruas selanjutnya yakni Stabat-Tanjung Pura (26,7 km) sudah 50,3% dengan target rampung Februari 2023.

Selanjutnya ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan (19 km) progresnya 9,4% dengan target rampung Februari 2023. Sedangkan untuk bagian seksi 2 dengan ruas masing-masing Pangkalan Brandan-Kuala Simpang (44,2 km) dan Kuala Simpang-Langsa (29,2 km) ditargetkan rampung seluruhnya pada Februari 2024.

Sebelumnya meresmikan ruas tol Binjai-Stabat, Presiden Jokowi juga telah meresmikan proyek infrastruktur lain di Sumatera Utara yakni Jalan Bypass Balige.

Jalan bypass sepanjang 9,8 km ini merupakan jalur alternatif bagi wisatawan dari dan/ atau menuju Silangit-Parapat supaya tidak perlu lagi masuk dalam Kota Balige, sehingga lalu lintas bisa lebih lancar, kondisi jalan dalam kota lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar, sekaligus dapat menekan angka kecelakaan.

Disamping itu jalan bypass ini mendukung konektivitas ke beberapa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

“Dengan dibangunnya jalan bypass akan memicu perkembangan penggunaan lahan di wilayah ini. Cepat atau lambat di sepanjang jalan ini akan berkembang baik itu untuk kawasan permukiman atau kegiatan perekonomian lainnya,” sebut Menteri Basuki.

Pembangunan Bypass Balige menggunakan anggaran APBN senilai Rp176,6 miliar yang dikerjakan secara bertahap sejak 2017-2021. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan ruas jalan dan jembatan. (Rinaldi)


Sumber: